Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Drawing Piala Dunia U-20 Batal, Mengapa?

27 Maret 2023   02:42 Diperbarui: 27 Maret 2023   04:42 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto CNN Indonesia

Meski belum secara resmi namun indikasi penundaan drawing U-20 perlu perhatian kita semua. PSSI sebagai penyelenggara harus menganggap kasus ini penting. Selain menyangkut kepercayaan publik, PSSI dibawah komando Erick Thohir harus serius jika tidak ingin dianggap gagal.

Perhelatan olaharaga harusnya tidak melibatkan politik. Ada kabar pembatalan drawing di Bali disebabkan penolakan terhadap timnas Israel. Gubernur Bali, I Wayan Koster memang menolak kehadiran timnas Israel. Alasan penolakan terkait dengan kisruh Palestina-Israel yang belum juga usai.

Sementara itu, Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, sebagaimana dirilis kompas.com, tidak mempersoalkan kehadiran timnas Israel. Menurutnya kepesertaan timnas sebuah negara tidak ada kaitannya dengan like dan dislike. Dengan demikian tidak alasan kuat bagi kita menolak peserta piala dunia U-20. Semua peserta memiliki hak dan kewajiban yang sama.

Jika benar penundaan drawing karena penolakan kehadiran timnas Israel, maka kita semua harus bijak melihat situasi dan kondisi ini. Sebagai negara yang menganut politik luar negeri bebas-aktif, harusnya Indonesia menjadi 'rumah' semua negara. Indonesia harus menjadi teladan kehidupan bernegara. Kita tidak memihak negara manapun namun peduli pada semua negara.

Krisis sosial-politik antara Palestina-Israel harus dilihat secara objektif. Apa yang dilakukan pemerintah Israel tidak terkait dengan timnas Israel. Konfederensi sepakbola setiap negara bersifat independen, tidak bisa dan tidak boleh diintervensi pemerintah. Jika Bali ingin terlibat sebagai tuan rumah, maka mereka harus ikut aturan PSSI atau FIFA.

Terkontaminasinya even olahraga oleh politik tampaknya dimanfaatkan pihak-pihak yang ingin mencari simpatik. Sudah menjadi rahasia umum, tahun politik selalu menyajikan 'pahlawan' kesiangan. Dengan memanfaatkan krisis politik timur-tengah, dan pemilih terbanyak umat Islam. Momentum itu dimanfaatkan dengan baik. Bahkan parnas yang biasanya cuek dengan isu Palestina, tiba-tiba bicara jelang perhelatan even tersebut.

Menolak politik identitas namun disaat yang sama setuju. Disonansi kognitif terjadi tanpa mereka sadari. Penolakan terhadap timnas Israel menunjukkan kesalahan logika. Siapa yang berbuat dan siapa yang terkena getahnya. Pemerintah Israel yang berbuat mengapa timnas olaharaga mereka yang menanggung derita.

Jika persoalan agresi pemerintah Israel, harusnya kita juga menolak Amerika Serikat. Bukankah negara adi-daya itu juga melakukan agresi di Irak dan Afganistan serta negara-negara lain di dunia. Kita hendaknya bijak dalam menilai, rakyat Israel tidak semuanya setuju dengan agresi pemerintahnya, apalagi para pemain sepakbola.

Jika memang persoalan agresi Israel memengaruhi sepakbola, tentu Israel tidak diizinkan mengikuti kualifikasi U-20. Mengapa ketika mereka berkompetisi dan mendapatkan tiket, kita mengambil hak mereka. Bukankah kita ikut zalim terhadap para pemain Israel yang telah bersusah payah melewati fase kualifikasi.

Menurut pandangan saya, cara terhormat mengalahkan timnas Israel ialah di lapangan sepakbola. Sehingga penolakan dengan dasar sosial-politik tidak pantas dilakukan tuan rumah. Kita harus belajar menjadi tuan rumah yang baik dalam even olahraga bergengsi itu. Kita wajib menjadi tuan rumah dalam segala hal, termasuk menjadi penonton yang tertib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun