Rendahnya minat baca di Indonesia sudah kita ketahui bersama. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 disebutkan tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia secara keseluruhan berada di angka 59,52 dengan durasi membaca 4-5 jam per minggu dan 4-5 buku per triwulan.
Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Dan menariknya kita masuk lima besar paling cerewet di media sosial
Gambaran itu menjadi tantangan dan tugas bersama. Bukan hanya tugas sekolah dan pemerintah, orang tua punya kewajiban yang sama. Lalu bagaimana memunculkan minat membaca anak sejak dini.
Ada banyak solusi yang sudah disampaikan pakar, salah satunya menumbuhkan keingintahuan. Kita ketahui bersama, manusia dianugerahi rasa ingin tahu. Sejak kecil kita memiliki rasa ingin tahu karenanya tugas orang tua mengarahkan orang tua untuk mengarahkan anak menjawab rasa ingin tahu tersebut.
Berikan mereka pertanyaan-pertanyaan yang merangsang rasa ingin tahunya. Kemudian berikan buku yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Dengan demikian, membaca buku akan menjadi kebiasaannya.
Butuh kerja keras dan kerjasama serta kolaborasi semua pihak. Orang tua, guru, pemerintah dan masyarakat. Komponen-komponen ini penting menumbuh-kembangkan minat baca anak.
Orang tua harus sejak dini mengenalkan buku pada anak. Bak pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Selain itu, membacakan dongeng sebelum tidur juga dapat dilakukan orang tua.
Para orang tua di lingkungan terdekat dapat melaksanakan kegiatan baca bersama. Mereka (anak-anak) berkumpul melakukan kegiatan membaca bersama. Kerjasama para orang tua itu dapat menjadi solusi agar anak-anak terbiasa membaca.
Ketika libur, orang tua juga dapat mengajak anak-anak ke toko buku atau perpustakaan. Jadikan kedua tempat itu sebagai wahana refreshing. Sampai mereka kecanduan untuk mendatangi kedua tempat itu.
Kedua orang tua hendaknya memberi teladan. Bacalah buku di depan anak-anak saat waktu senggang. Sifat mereka yang suka meniru harus dimanfaatkan dengan baik dan benar. Jangan berikan contoh buruk dengan bermain gadget di depan anak-anak.