Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Film

Stereotip Islam dalam Serial "Homeland"

10 Agustus 2019   15:53 Diperbarui: 10 Agustus 2019   15:59 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kali ketika saya nonton film bergenre action, barangkali anda memiliki pengalaman yang sama-selalu Islam dan Timur Tengah akan dikaitkan dengan kelompok teroris. Stereotip akan Islam kiranya perlu kembali didiskusikan agar tidak melahirkan Islampobia.

Film terkadang menjadi alat propaganda yang berbahaya. Meski tidak semua penonton terpengaruh namun sedikit banyak memengaruhi pandangan seseorang. Stereotip dunia Islam dan Timur Tengah dalam film Hollywood harus dihentikan. Bukan hanya urusan ekonomi dan politik maupun kebijakan publik, film sebaiknya melakukan riset demi objektifitas.

Salah satu film serial yang menurut saya melakukan stereotip atas Islam dan Timur Tengah ialah film Homeland. Film yang mulai tayang sejak 2011 ini menceritakan kisah seorang analisis CIA dan mantan marinir Amerika Serikat yang kembali dari perang di Irak.

Carrie Mathison sebagai analis CIA mencurigai sersan Brody yang selamat dari tawanan teroris. Carrie berasumsi Brody sengaja dibebaskan dan kemudian ditemukan pasukan khusus Amerika Serikat agar mampu melakukan aksi terorisme di Amerika Serikat. Carrie mencurigai Brody sebagai utusan Abu Nazhir, pimpinan kelompok teroris.

Kecurigaan Carrie mengharuskan dirinya memata-matai Sersan Brody. Bahkan aksinya tersebut tanpa diketahui atasannnya. Namun hingga 4 minggu pengintainnya, Carrie tidak menemukan keterkaitan antara Abu Nazhir dengan Sersan Brody. Malah mereka kemudian pada suatu ketika harus bekerja sama ketika mewawancarai seorang teroris yang ditangkap.

Brody mengenal pria tersebut. Katanya pria tersebut salah seorang yang menyiksa dirinya ketika ditawan para teroris. Dalam film ini tampak stereotip akan Islam begitu jelas. Saya kira ini tantangan film-film Hollywood agar menciptakan keseimbangan. Jangan hanya kelompok Islam yang dijadikan antagonis. 

Bagi yang non muslim apabila menonton film serial beginian dapat saja terpengaruh membenci Islam. Meski memang ada tokoh-tokoh dalam film ini, yang berasal dari dalam tubuh CIA maupun organisasi keamanan pemerintah yang antagonis. Namun tetap saja stereotip akan Islam masih lebih kuat.

Wajar saja sentimen akan Islam dan Arab masih memprihatinkan. Bahkan di Indonesia sendiri yang mayoritas Islam. Namun demikian film ini sangat layak ditonton agar mengetahui detail radikalisme dan ekstrimisme yang belakangan tumbuh di tanah air. Setidaknya kita tahu modus operandi mereka merekrut dan membina anak muda yang dijadikan teroris. Selamat menonton

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun