Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Pelajaran dari Kasus Bowo

10 April 2019   12:05 Diperbarui: 10 April 2019   12:21 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mantan politikus Golkar Bowo Sidik Pangarso, tersangka perkara dugaan suap antara PT Pupuk Indonesia dan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK), mengaku diperintahkan oleh rekannya, Nusron Wahid terkait dugaan uang Rp 8 miliar yang disita oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jika benar, lagi-lagi Jokowi terbukti dikelilingi para penyuap dan penerima suap.

Sebelumnya, ada Romi Ketua Umum PPP yang juga dekat dengan Jokowi. Kita ketahui Romi terlibat kasus jual beli jabatan padahal ia bukan Komisi yang membidangi kemenag, juga bukan petinggi kemenag. Itu artinya ada pengaruh lain yang digunakan sehingga ia leluasa melakukan apa yang disangkakan KPK.

Kembali soal kasus amplop Bowo Sidik yang kini menyeret politisi Partai Golkar, Nusron Wahid. Amplop yang berisi uang tersebut disinyalir akan digunakan untuk melancarkan aksi serangan fajar. 

Apa yang dilakukan Bowo sebenarnya bukan hal baru. Praktik jual beli suara kerap dilakukan beberapa politisi kita. Maklum, setelah jual beli suara nantinya bisa jual beli jabatan. Perilaku ini sangatlah merugikan kita, terutama negara ini. Amplop serangan fajar bisa jadi juga disiapkan politisi lain. Karena penting bagi kita merangkap jabatan, sebagai pemilih dan pengawas pemilu.

Era digital memang memudahkan kita melakukan pengawasan pemilu. Akan tetapi pengawasan tanpa penegakkan hukum yang adil juga membuat enggan masyarakat merekam kecurangan. Pasalnya hukum kita sering tak objektif, misalnya ketika kita merekam kecurangan dan mempublikasinya, anehnya yang kemudian bermasalah dengan hukum malah pemberi informasi. Contoh kasus dugaan setingan server KPU, bukan pembicaranya yang diusut tapi malah penyebar informasi yang dihukum.

Jaminan hukum menjadi penting agar masyarakat yang menemukan kecurangan, money politics dapat dicegah. Kasus Bowo memberi sinyal kuat praktik jual beli suara merupakan ancaman serius bagi demokrasi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun