Rhoma Irama sing: Siapakah.. yang Kau pilih?
Crowd: Prabowo dan Sandi....
Bang Haji Rhoma Irama mengawali sambutannya dalam Deklarasi Relawan Rhoma for PAS, Prabowo-Sandi, di Soneta Record, Depok, hari minggu kemarin.
Happy monday Happy People...
Sekitar pukul 13:00, minggu 28 oktober, Pak Prabowo tiba di lokasi deklarasi. Sebelumnya sekitar jam 11an, Bang Sandi terlebih dulu menyapa masyarakat yang hadir dan setelah memberikan sambutan, beliau harus melanjutkan menuju lokasi untuk agenda lain hari itu.
Bang Haji Rhoma memngawali sambutan setelah acara dibuka, kemudian dilanjutkan oleh pak ZulKifli Hasan hingga kemudian,pak Prabowo diberi kesempatan untuk menyapa hadirin.
Dalam penyampaiannya, bapak mengajak mereka yang hadir untuk selalu menjaga ketenangan, untuk tidak mudah dibuat marah dan marilah kita meneladani Banginda Nabi Besar Muhammad SAW. Mengingat kondisi yang sama-sama kita bisa lihat, ada kelompok tertentu yang suka menarasikan tokoh-tokoh agama, ulama, sedikit-sedikit dikatakan radial, anti Pancasila dan sebagainya.
Sebagaimana Rasullah menghadapi para pembencinya, difitnah, diludahi hingga dilempari beliau tidak membalas dengan hal buruk. Seperti hal baik yang selalu pak Prabowo sampaikan, balaslah dengan kebaikan. "Kita harus sabar, balas dengan kebaikan, tapi kita kerja keras".
Seperti dalam tiap kesempatan sebelumnya, pak Prabowo tetap konsisten dengan semangatnya mengabarkan kondisi yang sedang bangsa kita alami dan bahwa perjuangan beliau adalah untuk mendapatkan mandat dari Rakyat , bahwa kehidupan Rakyat Indonesia harus lebih baik. Bila beliau dan bang Sandi tidak memiliki strategi untuk membangun kembali Indonesia Raya tidak mungkin mereka mau maju. Karena yakin ada strategi untuk membangkitkan kembali bangsa ini menjadi bangsa yang adil dan makmur, karena itulah pak Prabowo dan bang Sandi menerima kepercayaan untuk maju kerakyat Indonesia dan meminta mandat.
Salah satu yang beliau soroti adalah bagaimana bangsa kita masih belum swasembada pangan dan energi. Itu semua cuma karena tidak ada niat karena yang seharusnya melaksanankan itu juga tidak mau berpikir mengenai hal tersebut. Sebagai negara agraris kita seharusnya sudah swasembada pangan dan persiapan kita untuk menghadapi ketersediaan energi kita yang hampir habis masih belum ada. Persiapan dengan bio energi, seperti bio etanol dari singkong yang kita miliki potensinya yang sangat besar contohnya.
Dengan swasembada energi, kita bisa lepas dari ketergantungan impor bahan bakar. Bila bisa menghasilkan sendiri, maka kita bisa ekspor hingga menciptkan banyak lapangan kerja, hilangkan kemiskinan dan pengangguran.