Buka pembungkus kondom, caranya lihat diujung pembungkus ada bagian bergerigi yang mudah di sobek, lalu masuka gulungan kondom ke arah alat kelamin, begini, kata pak guru sambil memasukan kondom yang masih tergulung itu ke dildo (alat kelamin buatan) yang ada di hadapannya.
Begitu tuntutan kompetensi yang harus dipenuhi seorang guru biologi dalam menerangkan pelajaran sain-biologi pada pembahasan "Pendidikan seks" yang diadopsi dari PKRR (Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja ) seperti yang selama ini di lakukan oleh BKKBN. Pendidikan sex remaja selama ini menjadi wilayah kerja BKKBN yang bekerjasama dengan berbagai inststitusi dalam memberikan dan menyebarluaskan tentang pendidikan sex di indonesia. Salah satu yang sering menjadi target dalam PKRR adalah siswa sekolah dimana BKKBN berkoordinasi dengan DIKNAS dan juga DEPKES dalam pelaksanaanya.
PKRR aliaas pendidikan sex bagi remaja yang ada di Indonesia berasal dari WHO sebagaimana pendidikan sex yan di kembangkan di seluruh dunia. Pendidkan sex remaja ini bermula dari ICPD/konferensi kependudukan duni di mesir pada tahun 1995 yang merasa cemas dengan perilaku remaja yang terjerumus pada masalah prilaku tidak sehat remaja yaitu SEX BEBAS dan NARKOBA.
Terakhir pendidikan sex ini dimasukan dalam kurikulum pendidikan Nasional 2013. yang isinya tidak jauh berbeda dengan yang diajarkan di seluruh dunia. salah satu materi yang wajib diajarkan adalah tentang ALAT KONTRASEPSI. oleh sebab itu para guru khususnya guru SMU wajib menguasai secara rinci tentang Pendidkan sex remaja yangisinya meliputi meliputi anatomi fisiologi alat reproduksi manusia, perilaku sehat berkaitan dengan sexuality dan proses reproduksi, safe sex dan kontrasepsi. Juga mengenai istilah-istilah dalam hubungan sexual seperti kissing,necking fore play atau sejenisnya.
Guru juga dituntut mampu menguraikan penetahuan tersebut secara rinci dan "TIDAK BOLEH MALU-MALU" saat menjelaskan kepada siswa. Misalnya menyebut kata VAGINA atau PENIS haruslah tegas dan jelas. Berkaitan dengan penggunaan alat kontrasepsi yang diajarkan pada siswa SMU kelas III, guru juga harus mempu menjelaskan fungsi dan cara kerja masing masingalat kontrasepsi. Itulah ilmu baru yang di sebut pendidikan sex yang sudah mulai di perkenalkan di dunia pendidikan kita.
Ada beberapa hal yang mungkin perlu kita renungkan bersama:
1. jika memang pendidikan sex harus di berikan apakah kita harus mengadopsi pendidikan sex sebagiamana di dunia international, tanpa mempertimbangkan budaya lokaldalam penyampaianya?
2. Apakah ekses dari di berikanya pendidikan sex ini bagi anak-anak kita(perlukah mereka belajar alat kontrasepsi misalnya)?
3. Bedasarkan data di negara maju seperti eropa, amerika dan sejenisnya yang sudah memberikan pendidikan sex sejak dahulu/lebih dini, apakah di negara-negara tersebut sex bebas semakin hari semakin bekurang? Apakah penyakit menular sexual (Sexual transmitted desesase: STD) berkurang? apakah jumlah penderita HIV AIDS di negara-negara tersebut juga berkurang?
UNTUK KITA RENUNGKAN:..SELAMAT HARI GURU
(trimakasih buat bapak dan ibu guru yang telah berjasa membuat kami bisa menulis dan segala hal yang membuat kami menjadi seperti sekarang ini)