Mohon tunggu...
Domonov Basayev
Domonov Basayev Mohon Tunggu... -

lulus sekolah merakit AK 47 di Yuliana Jaya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Terbongkarnya Caleg PKS

10 April 2013   11:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:25 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masa-masa penjaringan Caleg semakin ramai dan seru. Salah satu contoh adalah banyaknya artis yang dipakai oleh parta-partai sebagai caleg.hal ini mungkin dimaksud untuk mendongkrak suara partainya. Dan ada lagi, setiap orang bisa mendaftarkan diri atau mencalonkan kemasing-masing partai.

Lau bagaimana dengan PKS dalam menentukan bakal Calegnya. Saya sudah melakukan inventigasidan ternyata ada beberapa point yang bisa kita lihat.


  1. PKS ternyata memiliki Mekanisme dlm proses pencalegan bukan dengan mencalonkan diri, tetapi dipilih oleh partai karena dianggap mampu dan sudah melalui proses ketat agar para caleg memiliki kualitas dan kompetensi sebagai anggota dewan.
  2. Dalam merekrut caleg,PKS tidak memasukan satupun artis, berarti...berita miring tentang masuknya kiwil sebagai caleg dari PKS hanyalah berita BOHONG belaka.
  3. Usia Caleg PKSrata-rata berusia produktif yaitu sekitar 40 sampai 50 tahun,bahkan sebagian lagi berusia 30 sampai 40 tahun.
  4. Para petinggi partai seperti presiden partai,sekjen dan MPP dilarang ikut dalam proses pencalegan.
  5. Selain itu caleg PKS juga mempunyai syarat yg berhubungan dengan intregitas seseorang sebagai pribadi yaitu : Pertama tidak punya catatan hukum, kedua juga tidak punya catat amoralitas. Ketiga, mempunyai keluarga yang realitif stabil. Maksudnya melihat pendidikan anak, dan keluarga yang harmonis.
  6. Yang sangat penting menurut investigasi saya adalah caleg PKS bukan seorang KUTU LONCAT.

Itulah beberapa point yang bisa saya dapat gali dari proses mencalegan dari PKS,dan berdasarkan hal itu saya semakin yakin PKS dapat berkibar di Pemilu 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun