Mohon tunggu...
Dommamo RZ. Barutu
Dommamo RZ. Barutu Mohon Tunggu... Lainnya - Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Jember

Seseorang yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi dan selalu berusaha untuk belajar hal-hal baru. Sangat terbuka terhadap kesempatan yang ada dan tantangan yang menantang. Selalu berusaha untuk mengembangkan diri dan meningkatkan keterampilan yang berguna bagi diri orang lain maupun diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Melonggarkan Kebijakan Moneter dan Fiskal Global: Langkah yang Diperlukan atau Ancaman bagi Perekonomian Dunia?

3 April 2023   11:55 Diperbarui: 3 April 2023   11:59 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak munculnya pandemi COVID-19, bank sentral dan pemerintah di seluruh dunia telah meluncurkan kebijakan moneter dan fiskal yang agresif untuk memperkuat perekonomian yang lesu. Langkah ini termasuk suku bunga rendah, stimulus fiskal, dan program pembelian aset untuk menjaga likuiditas pasar keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, apakah tindakan tersebut perlu dilakukan atau akan menjadi ancaman bagi perekonomian global?

Beberapa ahli ekonomi berpendapat bahwa melonggarkan kebijakan moneter dan fiskal global merupakan langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah resesi yang lebih dalam akibat pandemi COVID-19. Kebijakan tersebut memberikan dukungan finansial kepada individu dan bisnis yang terdampak pandemi, dan juga membantu mengurangi ketidakpastian di pasar keuangan global.

Namun, beberapa ahli ekonomi juga menunjukkan bahwa tindakan tersebut dapat menimbulkan beberapa risiko yang signifikan bagi perekonomian global. Salah satu risiko yang muncul adalah inflasi yang terjadi akibat pengeluaran yang terlalu tinggi dari pemerintah. Selain itu, melonggarkan kebijakan moneter dan fiskal dapat menimbulkan ketidakseimbangan dalam neraca perdagangan global dan menyebabkan krisis keuangan yang lebih besar di masa depan.

Data menunjukkan bahwa sebagian besar negara-negara di dunia telah mengambil tindakan dalam melonggarkan kebijakan moneter dan fiskal. The Federal Reserve, Bank of Japan, dan Bank of England, misalnya, telah meluncurkan program pembelian aset untuk memperkuat pasar keuangan mereka. Di sisi lain, beberapa negara seperti Brasil, Rusia, dan India mengalami krisis keuangan yang lebih besar akibat pandemi COVID-19 dan belum mampu memberikan dukungan finansial yang cukup untuk memperkuat perekonomian mereka.

Melonggarkan kebijakan moneter dan fiskal global merupakan tindakan yang kontroversial, terutama karena pandemi COVID-19 yang telah memicu krisis ekonomi global. Tindakan ini dilakukan untuk membantu negara-negara dalam mengatasi dampak pandemi, seperti tingkat pengangguran yang meningkat dan kontraksi ekonomi yang signifikan. Namun, beberapa ahli ekonomi mengkhawatirkan risiko dari tindakan tersebut.

Salah satu risiko yang muncul adalah inflasi. Ketika pemerintah mengeluarkan terlalu banyak uang, hal ini dapat mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa, sehingga mengurangi daya beli masyarakat. Jika inflasi terus berlanjut, dapat mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi dan mengancam stabilitas finansial global.

Namun, tindakan ini juga memberikan manfaat, seperti mendorong pertumbuhan ekonomi global dan mengurangi tingkat pengangguran. Stimulus fiskal yang besar juga memberikan dukungan keuangan bagi sektor bisnis, terutama bagi perusahaan yang terdampak pandemi.

Data menunjukkan bahwa banyak negara telah mengambil tindakan dalam melonggarkan kebijakan moneter dan fiskal. Sebagai contoh, Federal Reserve di Amerika Serikat telah meluncurkan program pembelian aset untuk memperkuat pasar keuangan mereka. Di sisi lain, beberapa negara seperti Brasil, Rusia, dan India mengalami krisis keuangan yang lebih besar akibat pandemi COVID-19 dan belum mampu memberikan dukungan finansial yang cukup untuk memperkuat perekonomian mereka.

Oleh karena itu, melonggarkan kebijakan moneter dan fiskal global adalah langkah yang diperlukan untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19. Namun, perlu diingat bahwa tindakan ini juga memiliki risiko dan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan ketidakseimbangan dalam neraca perdagangan global dan mengancam perekonomian dunia di masa depan. Dalam hal ini, kebijakan moneter dan fiskal global harus diarahkan pada menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan bagi negara-negara di seluruh dunia.

Dapat disimpulkan bahwa melonggarkan kebijakan moneter dan fiskal global merupakan langkah yang diperlukan untuk membantu negara-negara dalam mengatasi dampak pandemi COVID-19. Namun, tindakan ini juga memiliki risiko, seperti inflasi yang dapat mengancam stabilitas finansial global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun