Melihat kondisi negara semakin carut marut dengan korupsi pak banazarudin dan yuyu kakang gayus tambunan, belum selesai masalah prita mulyasari, sepertinya negeri ini perlu orang bijak untuk memimpin negeri Indonesia. nah saiki.... Melihat Kasus Prita Mulyasari, seperti hujan batu di negeri sendiri, tak ada upaya untuk menyelesaikan tuntas, apakah keadilan indonesia terkatung katung, MA ( Mahkamah Agung ) harus mau melepaskan tuntutan Pihak Omni, karena Pihak Omni kurang bisa melayani pasien terkesan mbulet seperti angka nol, tidak ada habisnya. Pihak Omni seharusnya sadar sebelum memasang rumah sakit standar luar angkasa itu , apakah nanti menjadi perkara kagak,Sekarang rumah sakit bukan lagi untuk melayani pasien tapi mencari sebanyak banyaknya begitu loh kayak mall aja sekarang. tau kenapa, siapa yang nolak di kasi uang banyak , dokter puskesmas atau posyandu pun masih beda-bedakan masalah fulus kate orang areb (maklum bahasa alay), harusnya masyarakat itu memboikot rumah sakit yang bermasalah begini, biar tahu tuh rumah sakit gak ada pasiennya, entar dokternya makan ape kalo gitu????? . Kesalahan besar adalah Kasus seperti ini harus dilibatkan polisi, pengadilan hingga komisi yudisal, mahkahamah agung, apa kagak bosan masalah doremi begini harus melibatkan banyak orang, energi dan waktu. enak kalo punya uang banyak di indonesia, tinggal di suap terus mau deh ikut perintah punya banyak uang. napi di sidoarjo aja seperti gayus tambunan, ini gak heran karena ada gayus tambunan lah.... satu hal yang harus ku tulis, Lindungi rakyatmu Pak Presiden, Jangan di Buat terkatung katung seperti ini. banyak harus diselesaikan sebelum Pak Presiden lengser..... Begitu kata rakyat...
Regards
Dominick Strang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H