Sejak dilatih Louis Van Gaal, roh permainan Timnas Belanda perlahan-lahan mulai terbentuk. Menggunakan sistem gegen pressing saat bertahan atau respon cepat saat kehilangan bola serta alur serangan yang efektif dan dinamis sukses diterapkan Van Dijk cs.
Melakoni lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022, Timnas Belanda ditunggu Timnas Latvia. Di atas kertas, skuad Oranje sangat diunggulkan. Namun, sang juru racik menegaskan sekaligus menekankan anak asuhnya agar tidak jumawa.
Optimisme Van Gaal dan Bayang-Bayang Musim Panas 1997
Bertamu ke Stadion Daugava, Timnas Belanda datang dengan rasa kepercayaan diri yang cukup tinggi. Kemenangan telak 6-1 atas Timnas Turki, (8/9), menegaskan bagaimana pola permainan mereka mulai terlihat dan lamat-lamat terbentuk.
Strategi yang diterapkan Van Gaal mulai dipahami anak asuhnya. Selain itu, perpaduan pemain satu dengan yang lain semakin nyetel. Meski demikian, Van Gaal mewanti-wanti kepada dirinya sendiri agar tidak terlalu optimis meraih kemenangan. Sebab, ada pengalaman yang kemudian dijadikan pelajaran bagi pelatih berusia 70 tahun itu.
Sejenak bernostalgia, tahun 1997 yang mana Van Gaal menjadi pelatih klub FC Barcelona melawan klub Skonto Riga dalam lanjutan penyisihan grup Liga Champions. Klub balita yang diprdiksi mampu dengan mudah dikalahkan Barcelona, ternyata tak sesuai harapan. Barcelona mengalami kesulitan. Beruntung, Van Gaal mampu memberikan hasil optimal bagi timnya. Menang tipis 1-0.
Memori 24 tahun silam itu seakan menjadi de javu bagi Van Gaal. Dirinya bakal kembali merasakan atmosfer negara di kawasan Baltik, Eropa Utara saat menemani Timnas Belanda melawan Timnas Latvia, (9/10). "Sangat sulit untuk menang di sini," kata pelatih nasional Orange dikutip dari nos.nl.
Saking khawatirnya akan memori musim panas 1997, Van Gaal menuturkan bahwa Timnas Latvia bisa saja membawa petaka bagi skuad Oranje. Hal itu diakui berdasarkan pengalaman yang pernah dirasakan.Â
Menurutnya, semua itu merupakan pertandingan pertarungan. "Tidak mudah jika tim-tim itu mulai bermain kompak di sini. Kemudian mereka hanya perlu bermain satu atau dua kali dan biasanya mereka mencetak gol," ungkapnya.