Setelah dilibas 8-2 oleh Tim Bayern Munchen dalam pertandingan perempat final Liga Champions, (14/8), pelatih FC Barcelona Quique Setin resmi dipecat dan digantikan oleh Ronald Koeman. Juru racik Timnas Belanda itu didapuk sebagai pelatih anyar Barcelona.
Ditunjuknya Ronald Koeman sebagai pelatih Barcelona dinilai cukup tepat. Sebab, pengalaman dan karakter kepelatihannya yang terbilang mumpuni dinilai mampu mengatasi beberapa permasalahan Tim berjuluk Blaugrana yang saat ini kondisinya morat-marit.Â
Melakukan Rotasi Pemain
Sudah saatnya, Koeman melakukan regenerasi di internal FC Barcelona. Sebut saja pemain-pemain lawas seperti Messi, Busquest, Pique, Rakitic, Jordi Alba dan Suarez sudah tidak menjadi pemain inti. Waktunya, memberi kesempatan bagi pemain-pemain muda seperti Frankie De Jong, Semedo, Asmu Fati, Riqui Puig dan Ousmane Dembele.
Pasca era Pep Guardiola, sejatinya pemain-pemain akademi jebolan La Masia belum diberi kesempatan untuk mencicipi atmosfir skuad tim senior Barcelona. Begitu pula pemain anyar yang dibeli dengan harga cukup mahal. Sebut saja, Arthur Melo dan Philip Countinho yang kurang bersinar memberikan kontribusi bagi Barcelona. Hingga akhirnya, Countinho dipinjamkan ke Bayern Munich, sedangkan Arthur dijual Juventus.
Barcelona Lebih Besar Ketimbang Messi
Jika dilihat, pekerjaan rumah Koeman merombak pemain lawas cukup alot. Bahkan terbilang sangat sulit. Sebab, ada satu pemain Barcelona yang kabarnya memiliki andil di dalam maupun di luar lapangan. Ya, Lionel Messi. Koeman harus bisa menekan dan mengontrol ego pemain Timnas Argentina ini.
Dikabarkan, peran Messi yang kini menjadi kapten Barcelona dikenal sangat egois. Salah satu contohnya ketika manajemen Barca membeli pemain yang tidak sesuai dengan keinginannya, sebut saja, Antonie Griezman, F. De Jong dan Arthur Melo. Perilaku Messi tidak bersahabat dengan pemain-pemain yang dirasa kurang cocok dengan kemauan serta gaya permainannya.
Harusnya, seorang kapten menyambut baik kedatangan pemain anyar sekaligus mengenalkan pola atau gaya permainan Barcelona. Bukan malah bergeming. Terbukti, beberapa pemain tidak nyaman dan kurang baik performanya. Tidak leluasa dan luwes menampilkan permainan terbaik. Bahkan, beberapa pemain hebat harus dijual dan ada yang dipinjamkan.
