Mohon tunggu...
Wimpie Fernandez
Wimpie Fernandez Mohon Tunggu... Penulis - Tak harus kencang untuk berlari

Penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menata Kehidupan Keluarga Bersama AXA

20 Juli 2017   10:18 Diperbarui: 20 Juli 2017   12:23 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AXA Rencanakan Lebih - Berawal ketika seorang teman mengajak saya untuk mengikuti acara nangkring yang diadakan AXA Financial feat Kompasiana. Mendengar hal itu, ada keinginan untuk mengikuti acara tersebut, namun rasa malu ditambah nihilnya tulisan di Kompasiana mengurungkan niat untuk mengikuti acara tersebut. Namum, karena dorongan dan semangat dari kawan, pada akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti acara tersebut.

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang, tanggal 14 Juli 2017 acara yang diselenggarakan di Hotel JW. Marriot Surabaya pun dimulai tepat pukul 19.00 WIB. Sesampainya di sana, saya melakukan registrasi kemudian berkenalan dengan teman-teman Kompasiana yang datang dari surabaya maupun luar kota.

Jujur, ketika berada di dalam ruangan saya merasa canggung karena sedari awal tidak mengerti apa itu AXA Finacial dan apa manfaatnya bagi keluarga atau individu. Namun, ketidaktahuan itu terjawab setelah Henra Sensei perencana keuangan selaku pembicara menjelaskan dengan gaya ngepopdan renyah mengenai tujuan dan manfaat AXA bagi kelangsungan hidup individu khususnya dalam mengatur pola masuk-keluarnya keuangan bersama AXA.

Mengangkat tema: "AXA Rencanakan Lebih dengan Tiga Pasti", Henri Sensei mengajak peserta untuk mengantisipasi keadaan yang tidak terduga dalam hidup AXA finance dengan memberi tips dan motivasi bagi peserta mengenai cara untuk merencanakan keuangan.

Dalam Talk show yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam, ada cukup banyak pesan yang disampaikan seperti UUD Pajak, ahli waris, Deposito, Kas, Tabungan, Rekening SIP, Dana Pensiun, Saving dan investment. Di sela-sela celotehannya menjadi pembicara, saya tertarik dengan pembahasan Henri yang menyinggung ahli waris (Antara Mitos dan Persepsi).  

Jauh sebelum saya mengikuti acara ini, saya berpikir bahwa ahli waris secara otomatis akan berpindah pada ibu atau ayah dan anak. Namun yang terjadi salah. Salah dalam arti sesungguhnya, realitas yang nanti dihadapi akan banyak memunculkan risiko dan ketidakpastian. Resiko dan kepastian itu tidak dapat diprediksi, bisa terjadi perubahan atau hal-hal yang mungkin tidak diketahui pasangan dan anak.

Selebihnya Henri menjelaskan langkah atau cara melakukan investasi dan membantu nasabah menjalani hidup tenang dengan melindungi mereka, kemudian membuat terobosan bagi keluarga untuk melindungi properti terhadap berbagai macam resiko, serta mengelola simpanan dan aset mereka.

Secara keseluruhan, Talk Show peserta yang hadir mendengar dengan seksama kiat-kiat mengelola atau merencanakan keuangan yang disampaikan Henri. Singkat kata, di akhir sesi, Henri menyampaikan "Jangan Memberi Air Mata Bagi Keluarga, Tapi Jadilah Mata Air Bagi Keluarga". Artinya, setiap keluarga sudah harus memikirkan nasib keluarganya ke depan dengan merencanakan dana pensiun, melakukan ivestasi dan memikirkan jaminan pendidikan sekolah anak.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sebelum talk show berlangsung pihak AXA dan Kompasiana mengajak peserta untuk bermain games bernama Praxis (semacam monopoli namun dianalogikan sama seperti asuransi AXA). Pemenang ditentukan di akhir permainan dengan menghitung total uang yang dipegang di akhir permainan.

Sebagi penutup, acara dilanjutkan dengan pembagian hadiah pemenang live twitter dan instagram. Masing-masing diambil 3 pemenang dengan hadiah uang sebesar 250 ribu serta doorprize berupa 2 buah handphone Oppo A7.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun