Setelah itu, selang beberapa kilo meter berjalan, seorang umat yang mengaku ikut Misa di Katedral pada hari Sabtu yang lalu tiba-tiba turun dari mobil dan menjumpai kami. Dia berbicara beberapa hal dan menawari kami minuman plus tempe goreng. Tidak ada kata 'tolak' dalam kepala saya. Kami terima semuanya.
Malam ini kami beristirahat di Musola setelah SPBU Malangbong. Kami diterima dengan baik oleh bapak Hoho dan ibu Dedeh. Kami disuguhi banyak camilan. Sungguh menggembirakan bagi kami.
Kami bercerita banyak hal kepada Bapak Hoho dan Ibu Dedeh. Mereka menerima kami dengan baik dan menceritakan pengalaman hidup mereka. Saya begitu senang diterima dengan baik setelah berjalan kami cukup jauh hari ini. Kami dinasehati supaya menjadi orang yang kreatif dan inovatif. Orang zaman sekarang harus memiliki talenta dalam menunjang kehidupan. Bapak Hoho menambahkan bahwa inovasi itu hanya dimungkinkan kalau kita memiliki keberanian untuk mencoba.
Bapak Hoho menasehati supaya kami berani mencoba agar daya kreativitas itu tetap teraktualisasi. Kami masih muda dan punya banyak kesempatan di masa depan. Kami harus belajar banyak hal agar masa depan tertata dengan baik. Saya senang mendengarkannya. Saya percaya bahwa ada orang-orang yang dikirim Allah di tengah peziarahan kami. Mungkin keluarga inilah salah satu di antaranya.
Sesuatu yang mengagetkan juga bagi saya dan teman seperjalanan mengetahui kondisi fisik saya masih begitu kuat dan bugar. Semua karena penyertaan Tuhan. Saya bersyukur atas semua kebaikan-Nya. Kini saya mau melengkapi rasa syukur itu dengan istirahat, menyusul Frater Vito yang sudah terlelap dalam tidurnya. Semoga Tuhan Yesus yang melindungi kami selama istirahat malam ini. Damai Tuhan beserta kita semua.
8 Juli 2024