Mohon tunggu...
Dominikus Waruwu
Dominikus Waruwu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya suka menghabiskan waktu luang dengan membaca buku, menonton film, berolahraga, menulis dan belajar musik. Saya ingin membuat hari-hari saya terisi dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat dan menyenangkan supaya hidup menjadi maksimal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manusia Peziarah - Hari Pertama

16 Juli 2024   14:15 Diperbarui: 8 Agustus 2024   15:28 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya harus berhenti sebentar kursus bahasa Inggris karena kami menjalani peregrinasi. Saya bersama Fr. Vito cs dan Yori cs mengadakan perjalanan selama enam sampai delapan hari dari Biara Skolastikat, Sultan Agung, Bandung sampai Wisma Bintang Timur, Pangandaran. Terinspirasi dari perjalanan kedua murid ke Emaus, kami dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari dua orang per kelompok. Karena karena kami berjumlah sembilan belas, ada kelompok yang terdiri dari tiga frater.

Peregrinasi ini merupakan program yang saya tunggu-tunggu. Semua angkatan di atas saya telah mengalaminya sejak masa Novisiat. Bahkan beberapa angkatan adik kelas telah mengalami. Karena berbagai alasan, angkatan saya tidak pernah mendapat kesempatan ini. Oleh sebab itu, kesempatan ikut untuk yang pertama kali ini merupakan hadiah spesial buat saya. Saya sangat antusias memulainya.

Pembagian kelompok menempatkan Fr. Vito menjadi teman perjalanan saya. Setelah mengetahui pasangan, kami langsung membicarakan hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum berangkat. Kami siapkan kebutuhan secukupnya, kecuali uang. Uang diberikan oleh para formator. Selain persiapan sebelum berangkat, kami juga membahas soal teknis di lapangan.

Saya memulai perjalanan dengan penuh semangat. Cuaca mendung di pagi hari mendukung terjadi perjalanan panjang karena tidak dihambat panasnya terik. Saya senang melihat begitu banyak orang joging, olahraga badminton, berswafoto atau sekadar nongkrong di taman depan Gedung Sate. Sejauh mata memandang, ada begitu banyak hal indah nan membangkitkan rasa kagum saya.

Sambil berjalan beriringan dengan teman seperjalanan, sesekali saya tersenyum dan menganggukkan kepala kepada orang yang kebetulan bertemu pandang. Sebagaimana kita ketahui, senyuman dan anggukan kepala  merupakan sapaan singkat yang sering diekspresikan orang-orang. Atau setidaknya demikianlah saya memahaminya.

Kami terus berjalan mengikuti jalan raya berpatokan pada peta di kertas HVS yang telah kami print. Sesekali kami bertanya kepada tukang parkir dan siapapun yang kebetulan ada di tempat terdekat saat kami mau bertanya. Perpaduan keduanya membantu kami tetap berada di jalur yang benar hingga malam ini. Sebagai catatan, malam ini kami sedang di dalam salah satu Masjid di Kampung Qur'an Atta'sis, Kp. Jalan Cagak, RT. 04/03, Desa Ciherang, Kec. Nagreg.

            Menjelang tiga jam perjalanan, kaki saya terasa semakin pegal. Sepatu yang terasa agak kekecilan mempersempit ruang bagi jari-jari kaki saya bagian luar. Pergelangan kaki juga mulai terasa sakit. Tetapi saya tidak mau mengeluh. Saya tidak mau melemahkan semangat teman seperjalanan yang melangkah dengan tempo yang masih sama sejak berangkat dari biara.

            Menjelang waktu makan siang, saya meminta makanan di warteg. Kami disuguhi teh tawar dan tahu goreng serta tempe goreng. Tidak dalam jumlah banyak, tetapi cukup untuk mengganjal perut kami. Setengah jam perjalanan kemudian, saya meminta nasi padang. Kami diberi satu porsi, meski minta dua. Tidak lama berjalan setelah itu, kami singgah di pinggir jalan untuk makan siang setelah diberi bakso urat.

            Setelah santap siang, kami melanjutkan perjalanan. Di sela-sela puncak terik matahari, kami menyempatkan diri beristirahat. Kami istirahat siang (siesta)  di depan suatu pos satpam sebuah perusaaan pabrik.

            Perjalanan hari ini cukup melelahkan. Sempat terbersit ketakutan  dalam diri saya soal kesehatan kedua kaki saya. Saya khawatir bagian dalamnya akan luka atau menimbulkan penyakit yang membuat saya kesulitan berjalan pada hari-hari berikutnya. Tetapi bagaimanapun saya bersyukur karena rasa lelah dan capek terobati saat saya tersenyum dan bertegur sapa dengan orang-orang yang berpapasan atau duduk di depan rumah mereka ketika kami lewat. Ada juga di antara mereka yang menyemangati setelah mengetahui bahwa kami merupakan mahasiswa yang melakukan perjalanan dari Bandung ke Pangandaran.

Pada hari pertama ini ada kelelahan. Namun, saya dipenuhi sukacita karena melihat dan mengamati begitu banyak hal selama perjalanan. Saya bersukacita karena bisa tetap bersama teman seperjalanan. Setelah berjalan lebih dari empat puluh kilo meter, kami masih dianugerahi kesehatan oleh Tuhan. Ini berkat bagi kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun