(Inspirasi Kitab Suci = Lukas 1:39-56)
      Para saudara terkasih, dikunjungi orang lain yang berniat baik membawa kegembiraan bagi kita. Teman-teman legioner pasti tahu yang namanya tugas kunjungan sesuai kesepakatan rapat mingguan. Biasanya, kita mengunjungi orang sakit, kesepian atau karena alasan tertentu perlu dikunjungi.
      Pada umumnya, kunjungan legioner disambut baik oleh umat yang didatangi. Merasa merasa senang dan bercerita banyak hal. Meskipun tidak membawa apa-apa, kita hanya menghabiskan waktu beberapa menit untuk hadir dan mengobrol dengan mereka. Kunjungan itu bisa sangat berarti di tengah kesepian atau penderitaan selama menjalani penyakit yang menyengsarakan tubuh mereka. Bahkan, bisa jadi kunjungan kita merupakan saat dimana mereka merasa disapa oleh Tuhan sendiri.
      Para saudara terkasih, Injil yang kita dengarkan pada hari ini mengisahkan kunjungan Bunda Maria ke rumah Elisabet. Menarik untuk diperhatikan bahwa kunjungan itu terjadi setelah Bunda Maria didatangi malaikan Gabriel. Artinya, setelah Bunda Maria mengatakan ‘ya’ pada rencana Tuhan atas dirinya.
      Bunda Maria telah membiarkan dirinya menjadi rumah atau kediaman bagi Yesus sendiri. Meskipun dia tidak membawa uang atau barang berharga, orang yang dikunjungi merasa bersukacita karena yang mendiami rahim Bunda Maria adalah Firman yang menjelma. Elisabet sangat bersukacita sehingga anak dalam rahimnya melonjak kegirangan dan dia memberi salam berupa penghormatan kepada Bunda Maria. Itulah yang kita ucapkan setiap kali mendoakan doa Salam Maria.
      Para saudara terkasih, iman Bunda Maria yang kita dengar sebagaimana dia ungkapkan pada kunjungan ke Elisabet menjadi teladan bagi kita. Kita diajak memberi diri dibimbing oleh Allah sendiri. Melalui perayaan Ekaristi, ibadat, berbagai doa bersama lainnya, kita belajar memberanikan diri mengatakan ‘ya’ pada kehendak Allah dan dengan penuh iman menghidupi konsekuensinya.
      Dengan cara itu, kehadiran kita dalam keluarga, komunitas, kunjungan kita kepada sesama manusia membawa sukacita dan berkat. Sehingga, orang lain merasa disapa oleh Allah melalui diri kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H