format pengutipan sampai penulisan daftar pustaka sebagaimana dikehendaki pembimbing. Parahnya, si pembimbing tidak menunjukkan bagaimana format penulisan dua hal tersebut secara jelas, dan hanya mengatakan silakan diperbaiki lagi. Alhasil, setelah pertemuan keempat baru di pembimbing menunjukkan format yang dikehendakinya.
Ada tiga hal yang mendorong saya membuat tulisan ini. Pertama, sekitar tahun 2007, seorang teman, tepatnya kakak semester pernah curhat karena skripsinya harus mengalami revisi berulang. Revisi berulang itu terjadi hanya karena kesalahan (yang sebenarnya lebih cocok disebut ketidaktepatan) dalam menggunakanKedua, pengalaman serupa saya alami saat mengambil kelas Metodologi Penelitian. Makalah saya diberi catatan panjang. Soal penggunaan kata yang bermakna ambigu, kalimat yang tumpang-tindih, ide pokok yang disusun secara amburadul, de el el. Salah satu hal yang ada dalam catatan itu adalah soal pengutipan dan daftar pustaka.
Ketiga, beberapa waktu ini saya mulai dipercayakan untuk membimbing skripsi mahasiswa. Dan sebagaimana dua cerita sebelumnya, kali ini muncul lagi cerita yang sama. Saya sering bertemu dengan kekeliruan teknis soal pengutipan dan penulisan daftar pustaka dalam draft skripsi mahasiswa saat bimbingan. Tak jarang ada mahasiswa yang abai atau lupa memperbaiki hal ini dan terbawa sampai tahap seminar.
Sebenarnya ada banyak format kutipan teks dan format penulisan daftar pustaka yang biasa digunakan dalam tulisan ilmiah seperti skripsi, artikel dan buku. Salah satu format yang umum digunakan adalah format Gaya standar American Psychological Association (APA). Format ini tidak rumit untuk dipelajari dan diikuti, namun perlu waktu untuk dipelajari dan membiasakan diri menggunakannya. Bahkan akhir-akhir ini lebih mudah lagi. Jika kita menulis menggunakan Ms.Word, kita tinggal meng-klik menu "References" maka akan muncul pilihan style yang ingin kita gunakan.
Tulisan ini akan membahas bagaimana menggunakan format APA ketika membuat kutipan teks dalam membuat tulisan ilmiah. Harapannya, ini akan menjadi informasi sederhana yang bisa digunakan untuk membantu siapa saja yang tengah mengerjakan proyek tugas akhir. Bisa juga bagi siapa saja yang pernah mempelajari hal ini, namun kemudian lupa lagi.
Secara umum terdapat dua cara mencantumkan sumber kutipan yang digunakan. Hal ini tergantung format kalimat yang dirumuskan dari sumber tersebut, apakah kutipan langsung atau tidak langsung (narasi). Dalam format APA, semua kutipan yang digunakan dalam seluruh artikel ditulis dengan dua cara yang berbeda.
- Parenthetical: Rasio mahasiswa dan dosen di Universitas Timor cenderung tidak seimbang (Bone, 2024).
- Narasi: Menurut Bone (2024), rasio mahasiswa dan dosen di Universitas Timor cenderung tidak seimbang.
Dalam membuat kutipan dalam teks pun harus memperhatikan jumlah penulis. Hal ini karena dalam membuat kutipan, jumlah penulis juga mempengaruhi bagaimana kutipan dalam teks harus dibuat. Berikut beberapa pedoman disertai contoh tentang jumlah penulis dalam kutipan.
Untuk penulis tunggal, pengutipan cukup menggunakan nama belakang penulis dan tahun penerbitan tulisan. Contoh:
- .............. (Bone, 2024).
- Menurut Bone (2024), ......
- Bone (2024) mengatakan bahwa....
Untuk pengutipan dari referensi yang memiliki dua penulis, caranya sama dengan pengutipan dari penulis tunggal, tetapi yang membedakan adalah dengan turut mencantumkan nama belakang penulis kedua. Contoh:
- ................. (Hanoe dan Bete, 2024).
- Menurut Hanoe dan Bete (2024), ..........
- Hanoe dan Bete (2024) menjelaskan bahwa.....
Selanjutnya pengutipan akan berbeda jika sumber yang dikutip memiliki tiga penulis atau lebih. Untuk pengutipan dari sumber yang memiliki tiga atu lebih penulis maka yang dicantumkan hanya nama belakang penulis pertama, seddangkan nama penulis lainnya tidak ditulis tetapi diganti dengan menggunakan 'dan kawan-kawan' (ditulis singkat dkk. atau menggunakan singkatan Latin et al.).
- ........... (Fitriani dkk., 2024).
- Menurut Fitriani dkk. (2024), .............
- Fitriani dkk. (2024) menjelaskan bahwa...........
Selain kutipan dari penulis perorangan atau sekelompok orang, tak jarang ditemukan juga kutipan yang berasal dari organisasi atau lembaga. Untuk bentuk kutipan ini, hal yang perlu diperhatikan adalah menyertakan nama organisasi atau lembaga secara lengkap serta singkatannya saat pertama kali mengutip dan menggunakan sumber di dalam teks. Pada kutipan selanjutnya dari sumber yang sama cukup dengan mencantumpan singkatan atau akronim lembaga disertai tahun publikasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh berikut.
- .......... (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemdikbud], 2024). Untuk kutipan selanjutnya cukup ditulis (Kemdikbud, 2024).
- Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud, 2024)..... Untuk kutipan selanjutnya cukup ditulis: Menurut Kemdikbud (2024)......
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud, 2024) melaporkan bahwa..... Untuk kutipan selanjutnya cukup ditulis: Kemdikbud (2024) melaporkan bahwa......