Langit mendung. Awan menggantung berat. Di bawah pohon pisang belakang rumah Doggy mengembara dengan pikirannya sendiri. Lalu petualangan kepalanya berhenti pada satu titik. Tentang kejadian belum lama ini. Ada kabar yg dibawa burung Kotkotos juga Sonbiko. Dengar sana-sini, katanya tragedi pohon lampu yg melibatkan Umeke itu setingan. Benar tidak, gosip itu dihembus angin terbawa mendung dari timur ke barat macam Sun Go Kong mencari kitab suci, tragedi ini konspiratif. Tragedi pohon lampu adalah ide penasehat ajaib.Â
Doggy tak habis pikir. Terlalu, ia membatin. Sang penasehat ajaib memberi ide tidak tanggung-tanggung. Berbahaya. Beresiko tinggi, walau dari kaca pembesar sekian juta kali memang cukup jenius pada levelnya. Doggy kemudian berandai-andai. Bagaimana jika dia berada pada posisi penasehat ajaib itu? Gampang, sebenarnya. Katakanlah cukup anjurkan si Umeke merokok sebatang dua batang. Bukan nge-vape ya... Rokok yang sungguh-sungguh bin benar-benar rokok. Ini jurus ngeles paling tidak ribet sejagat raya. Dan jurus menghindarnya gampang. Kanker dan serangan jantung mah lewat. Sudah biasa. Pakai yg anti mainstream. IMPOTENSI, atau kalo bisa sekalian juga GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN. Segampang itu. Terserah orang mau percaya atau tidak, tetap tidak ada yg mustahil di bawah langit, kan?
Langit masih mendung. Negeri berantah juga mendung. Angin membawa gerimis tipis ke atas daun pisang. Doggy menarik sebatang rokok dari kantong bajunya. Dipandangnya sebentar, dibakar lalu disedot kuat-kuat asap tembakau itu. Nikmat, ia memejamkan mata. Mungkin besok ia akan mengalami Impotensi. Atau gangguan kehamilan dan janin. Lalu muncul namanya di koran nasional. Doggy, pejantan tanggung mengalami gangguan kehamilan dan janin. Bisa saja.
Jombor Lor, 2017
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI