Seiring kemampuan berpikir yang sudah mulai berkembang, manusia di zaman pra-aksara pun sudah mengenal kekuatan-kekuatan yang ada di luar dirinya. Kekuatan tersebut perlahan menjadi dasar sistem kepercayaan yang mereka anut.
Secara umum, sistem kepercayaan manusia pra-aksara ini dibagi dalam 3 kelompok yakni:
Animisme, Dinamisme dan Totemisme
Animisme adalah kepercayaan manusia purba terhadap roh nenek moyang yang diyakini mendiami semua benda benda di alam sekitar dan memberi pengaruh yang kuat terhadap kehidupan.
Dinamisme adalah kepercayaan manusia purba yang meyakini benda-benda tertentu memiliki kekuatan atau tenaga ghaib yang berpengaruh kuat terhadap kesuksesan dan juga kegagalan manusia dalam melakukan sesuatu.
Totemisme adalah kepercayaan manusia purba yang meyakini bahwa hewan tertentu merupakan nenek moyang mereka oleh sebab itu hewan tersebut diperlakukan berbeda dengan hewan lainnya.
Kehidupan pada Masa Praaksara pada Masa Berburu-Mengumpul Makanan di Zaman Paleolitikum (Zaman Batu Tua) dan Mesolitikum (Zaman Batu Tengah)
Hidup dengan pola kehidupan nomaden (berpindah-pindah) dengan mengikuti binatang luar yang diburu Â
Mencari makan dengan mengumpulkan makanan lainya dari buah-buahan dan tanaman liar.
Belum mengenal kemampuan bercocok tanam dan mengembangbiakkan hewan ternak.
Menganut sistem kepercayaan animisme dan dinamisme.