Saya jelaskan kepada kalian semua tentantang film yang saya nonton beberapa hari ini, ya Nonton Film memang menjadi kebiasaan baru di tengah pedemik saat ini, banyak film episode panjang telah saya tonton, hanya untuk mengusir kebosonan Stay At Home.
Mulai dari film Ashoka 400 lebih episode, the legend conders heroes, hingga saat ini  The legend of Zhao Yau, film yang terakhir saya tonton ini sangatlah menarik, ada 55 episode dengan di Sutradarai oleh Wai-Man Cheng, film ini sukses membuat saya terkesan.
Di awal Film telah di tunjukan seorang wanita muda dan laki-laki Tua yang sedang menjaga segel putra Raja iblis, yang di segel karna di anggap sudah meminum Racun iblis dari ayahnya yang di juluki raja Iblis, dan anak ini di khawatirkan akan melukai banyak orang di saat dewasa.
Tapi apa yang terpikirkan oleh ayah anak itu, yang berharap bisa temukan obat untuk anaknya tersebut justru berbanding terbalik, dia justru tersesat dalam pencariannya, yang di kemudian hari di ketahui berada di tanah Qi zi (tanah ini dalam mitos China hanya bisa di masuki oleh orang yang pernah mati).
Seseorang yang di anggap Dewa dari sekte lurus datang kegunung untuk membunuh putra Raja iblis tersebut, namun yang terjadi adalah Dewa tersebut terluka parah, hingga akhirnya tidak bisa berjalan lagi, wanita yang tadinya penjaga mantara putra Raja iblis kemudian menemukan dia, dia merawat pria itu secara Rahasia hingga sembuh.
Ketika sedang merawat pria tersebut, Wanita itu di ajari tentang banyak hal terkait kebaikan, kebenaran dan kebajikan, wanita itu sangat terkesan dengan apa yang dia lihat dan dengar dari pria tersebut, termasuk pemandangan yang ada di luar gunung dan kemudian bertekad untuk menyebarkan kebaikan, yang kemudian membawa wanita yang berperan sebagai Zhao Yau dalam rasa penasaran keluar gunung.
Pria yang di selamatkan Zhao Yao ini di ketahui sebagai ketua songmen atau ketua sekte lurus, mereka inilah yang kemudia memutuskan baik, buruk, dan jahat. Anak raja iblis pada akhirnya di tangkap oleh sekte lurus ini tadi, dan kemudian berusaha membunuhnya dengan mengundang semua Sekte, tapi perempuan penjaga mantra yang tadinya menyelamatkan ketua sekte lurus, kali ini juga menyelamatkan putra Raja iblis dari hukuman mati.
Dia mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan putra Raja iblis tersebut, yang kemudian nantinya aku anggap sebagai kritik sosial yang mengesankan "Jika belum terbukti melakukan kejahatan maka dia tidak bisa di katakan orang jahat", sampai disini akhirnya saya anggap sebagai kritik sosial yang mewakili keresan banyak orang.
Seringkali dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan Cara pandang demikian, misalnya Komunis itu Jahat, semuanya Jahat, meski itu belum terbukti melakukan kejahatan, Lihat saja kuba dan beberapa negara yang di anggap berpaham sesat ini, kemudian anda akan sadar bahwa bagi mereka kesejahteraan rakyat lebih utama.
Kemudian di berikutnya saya anggap ini juga sebagai kritik bagi semua pihak yang beranggapan dirinya berpaham paling benar, ketika ketua sekte lurus meninggal Tubuhnya tidak bisa hancur tapi bisa di bangkitkan kembali dengan darah anggota sekte Qin, sampai disini saya sadar kemana arah kritinya.
Rumus marx dalam kapital akhinya menjadi Relevan di Film ini, Kapital besar memakan yang kecil, praktek ini di jelaskan dalam Film ini, dimana untuk membangkitkan mayat ketua sekte lurus membutuhkan darah, dan oleh karna itulah pacar sang dewa tersebut kemudian berusaha membangkitkan mayat pacarnya dengan berbagai Cara.