Perdebatan Mudik vs pulang kampung dan Rakyat Yang kebingungan Akibat Covid-19
Pernyataan kontrofersial jokowi tentang perbedaan, Mudik dan Pulang kampung adalah pernyataan paling konyol dari seorang kepala negara, sekaligus merupan pil yang menambah penyakit kebingungan Rakyat. Idealnya seorang pemimpin negara yang majemuk, harusnya menjelaskan kondisi Obyektif Rakyat, bahwa apa yang di alami adalah masalah kebangsaan, dan oleh sebab itu melewatinyapun harus dengan cara yang transparan.
Negara seolah hadir hanyalah menambah kepanikan rakyat, tiap hari anda mengatakan bahwa rakyat tidak perlu kwatir, tidak perlu panik, namun yang terjadi adalah justru negara yang membuat panik, dengan beberapa kebijakan yang tanpa pertimbangan kepentingan Rakyat. negara seharusnya hadir untuk meyakinkan rakyat bahwa pedemi Covid-19 ini tidaklah berbahaya dengan cara menunjukan langkah-langkah strategis untuk melawan Covid-19.
Jika negara tidak secara meyakinkan merumuskan proram yang pasti untuk menghadapi Covid-19, maka jangan heran kalau kami rakyat kemudian tidak percaya pada langkah-langkah yang di ambil oleh negara, sebagai solusi untuk mengakhiri Covid-19. Keyakinan Rakyat itu tergantung pada Kebijakan Publik yang diambil pemangku kepentingan. Saya sedikit bicara kebijakan Publik karna saya konsentrasi Kebijakan publik.
Nelson Mandela pernah mengatakan: "maka saya ingin katakan Salah satu hal yang paling sulit bukanlah mengubah masyarakat -- tetapi mengubah diri Anda sendiri", pejabat perlu lebih sopan lagi dalam komunikasi apalagi yang berkaitan dengan nasib rakyat.
Saya paham bahwa hal-hal konyol yang anda ucapkan bisa di benarkan dengan mengerahkan buzzer, namun itu adalah permainan buruk, nasib rakyat jangan di pertaruhkan dalam kekonyolan, semakin negara malas tau, maka semakin banyaklah nyawa yang terancam oleh covid-19. Maka kita selalu berharap agar sikap konyol itu di hentikan, seperti yang di ucapkan pak jokowi, dilarang mudik tapi boleh pulang kampung adalah contoh permainan kata-kata yang mempertaruhkan nyawa masyarakat.
Apa yang terjadi saat ini adalah pelajaran dari acuh-tak acuhnya para pemegang kekuasaan, di awal covid-19 ini muncul, kita dapat mencegahnya dengan langkah pencegahan dini yang efektif. Namun negara masih tidak peduli, dan masih terus berguyon bahwa indonesia di lindungi khusus oleh Tuhan, omong kosong yang mempertarukan nyawa rakyat ini adalah skenario terburuk dari langkah pencegahan covid-19.
Mudik atau pulang kampung, kalau bawa virus ya, tetap di sebarkan. Virus tidak berkompromi dulu, kalau anda mudik saya  ikut ya. Tapi kalau pulang kampung saya tinggal. Itu logika tidak jelas dari resim, yang sedang bermain kata-kata. Mau mudik ataupun pulang kampung sama aja, kalau terkena virus tetap jadi sumber virus.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI