Mohon tunggu...
Domi Maghu
Domi Maghu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis adalah senjata terbaik mengungkap kemunafikan.

Saya adalah seorang mahasiswa ilmu administrasi negara. Saat ini sedang menyelesaikan studi di kota malang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

China Layak Dihormati, Meski Kita Sudah Terlalu Jauh Menghakimi

17 April 2020   22:46 Diperbarui: 17 April 2020   22:44 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tiongkok adalah sebuah negara yang terletak di Asia Timur yang beribu kota di Beijing Negara ini memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia (sekitar 1,4 miliar jiwa) dan luas wilayah 9,69 juta kilometer persegi, menjadikannya negara ke-3 terbesar di dunia.

Negara ini didirikan pada tahun 1949 setelah berakhirnya Perang Saudara Tiongkok, dan sejak saat itu dipimpin oleh sebuah partai tunggal, yaitu Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Sejak kemunculan virus Corona akhir Desember hingga sekarang ini, masyarakat sudah terlalu jauh menghakimi tiongkok, penyebabnya China di anggap sebagai sumber Covid-19, meskipun WHO mengatakan bahwa Virus itu berasal dari Hewan liar, namun stikma yang di buat amerika serikat itu telah di manfaatkan oleh pembenci china.

Bahkan ada yang mengatakan ini sebagai tentara allah, meskipun pada akhirnya china berhasil mengalahkan tentara allah dan bahkan menjadi pahlawan dengan mengirim bantuan ke negara-negara yang membutuhkan bantuan, seperti di eropa, asia hingga afrika dll.

Sepertinya memang orang indonesia sangat membenci china, dan selalu meneriakan kutukan meskipun itu tidak berlaku, karna covid-19 itu bukan bakteri, tapi dia sejenis dengan debu yang bahkan dengan sabun biasa bisa membersihkannya.

Saya tidak mengatakan bahwa penelitian membantah Allah dan Tuhan, cuman saya mengatakan bahwa penelitian telah membantah orang-orang sok suci itu, dengan beberapa fakta, bahwa Covid-19 bukan bakteri, dan China bisa selamat tanpa harus bertobat seperti yang di serukan orang-orang suci, yang menjual ayat-ayat suci itu.

Di penutup saya ingin katakan bahwa jangan menghakimi dengan ayat suci, karna semakin kau menghakimi dengan ayat suci, semakin pula engkau mempermalukan kepercayaanmu. Karna saat ini sais, bisa mengungkap segala sesuatu yang menjadi Fenomena Alam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun