Mohon tunggu...
Domi Maghu
Domi Maghu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis adalah senjata terbaik mengungkap kemunafikan.

Saya adalah seorang mahasiswa ilmu administrasi negara. Saat ini sedang menyelesaikan studi di kota malang.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Salah Paham Soal Sosialisme Jilid I

9 April 2020   01:14 Diperbarui: 9 April 2020   01:17 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pendefinisian kolot dan tidak bertanggung jawab dari kaum marxis Liberal terhadap sosialisme ilmiah, atau sosialisme indonesia  adalah ketika sosialisme di definisikan secara Sinisme:

"kamu yang mengaku sosialisme belum tentu meng-iakan istrimu menjadi istriku juga" ada banyak kegagalan yang di tunjukan dalam stetmen ini pertama tentang kepemilikin kaum wanita, atau masih mengagap wanita itu sebagai komoditi itu mungkin sisa pikiran peodalisme yang kolot dari kaum marxis. Yang kedua adalah bahwa ketidak pahaman terhadap sosialisme yang tidak terselamatkan.

Sosialisme modern pertama adalah sebagai ilmu pada esensinya adalah produk langsung dari pengakuan, di satu pihak, akan antagonisme kelas dalam masyarakat hari ini antara para pemilik [alat-alat produksi] dan para non-pemilik, antara kaum kapitalis dan kaum buruh-upahan; di lain pihak, pengakuan akan anarki yang terdapat dalam produksi, F. Engels.

Kaum sosialisme modern yang kolot dalam praktek sosialisme indonesia coba mengabaikan perjuangan kelas sosial tersebut dengan terus mengutif secara tidak bertanggung jawab penyataan-pernyataan marx dan engels.

Mereka marxisme liberal, atau juga yang sering mengaku sosialisme indonesia ini, bertindak sebagai musuh dalam selimut marxisme, dengan mencoba mengubur hal-hal baik dari Marxisme hingga leninisme.

Para penganut sosialisme indonesia yang telah lama ini, hanyalah berdiri di atas kepentingan kaum liberal, mereka mengaku sosialisme indonesia tapi coba menyingkirkan Marxisme, sungguh kekolotan yang luar biasa bukan. Mereka adalah sekawan dengan sosilisme utopis di prancis yang Coba mengadili segala sesuatu dengan nalar, dan bentuk penalaran yang paling buruk adalah ketika secara Sinisme mereka mengatakan kalau mau sosialisme apakah istrimu bisa menjadi istriku juga. Argumentasi ini jelas utopis dan sesuai dengan kritik  F. Engels berikut:

"Mereka tidak mengakui otoritas eksternal macam apapun. Agama, ilmu pengetahuan alam, masyarakat, lembaga-lembaga politik -- semuanya dikritik dengan tanpa ampun. Segala sesuatu mesti membenarkan eksistensinya di hadapan pengadilan nalar, dan kalau ia tidak bisa maka ia tidak layak untuk eksis. Nalar menjadi satu-satunya alat ukur untuk semua hal ihwal. Ini adalah jaman dimana, seperti yang dikatakan Hegel, dunia berdiri di atas kepalanya".

Sosiaolisme indonesia itu sendiri dalam pandangan Bung karno adalah dunia baru tanpa exploitasi manusia atas manusia. Artinya cita-cita sosialisme indonesia adalah menuju kesetaraan umat manusia di bumi pertiwi yaitu masyarakat sama dapat sama rasa.
Sosialisme indonesia indonesia bukanlah masalah istrimu, jadi istriku, agamamu, agamaku, atau budayamu budayaku. Namun yang terpenting dalam sosialisme kesetaraan ekonomi dan politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun