Mohon tunggu...
Domi Maghu
Domi Maghu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis adalah senjata terbaik mengungkap kemunafikan.

Saya adalah seorang mahasiswa ilmu administrasi negara. Saat ini sedang menyelesaikan studi di kota malang.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

China Sebagai Pemimpin Alternatif Dunia

7 April 2020   18:44 Diperbarui: 27 April 2020   23:39 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Xi Jinping mengunjungi Huoshenshan Hospital di Wuhan. Dikabarkan, ia sempat berdialog dengan pasien yang dirawat di sana dan mengirimkan salamnya kepada para tenaga kesehatan yang bertugas lewat komunikasi lewat video.

Kunjungan Xi Jinping menjadi pertanda berakhirnya Virus Corona di China

Rabu (11 maret 20) China mengirimkan 30 ton alat medis beserta satu tim medis yang terdiri dari 9 orang, yang di sambut palang merah italia.

Bukan hanya Italia Bantuan lain juga dikirim ke Uni-Eropa Dilansir dari brussels- China akan mengirim bantuan berupa 2,2 juta masker dan 50.000 alat uji ke Uni Eropa untuk mengatasi penyebaran Virus Corona COVID-19. Hal ini dilakukan sebagai balasan bantuan serupa yang diberikan Eropa ketika Beijing berada di pusat pandemi, kata kepala eksekutif blok itu, Rabu 18 Maret.

Selain bantuan China ke-Eropa di temur tengah juga di kirim bantuan tenaga medis, iran dan irak adalah negara yang dibantu oleh China, sementara di asia indonesia merupakan salah satu Negara yang menerima Bantuan China.

Michele Geraci, dalam sebuah  wawancara di New York Times ,terkait kemungkinan china memanfaatkan krisis iapun menjawab dengan mengatakan "Saya tidak tahu dan saya tak peduli," kata mantan menteri Italia itu

Bagi michele yang terpenting dari sekedar pertikain dan pertaruhan politik internasional adah keselamatan rakyat.

Ia juga  menambahkan kalau memang ada negara yang khawatir dengan tindakan China, mestinya negara itu yang mengulurkan bantuan ke negara-negara lain yang membutuhkan.

Sementara amerika yang biasa bertindak sebagai pemimpin dunia masih belum bisa mengatasi Pedemik nasional yang kian melonjak bahkan laporan terakhir WHO memperingatkan AS berpotensi jadi pusat pedemik baru hal ini di karnakan terus melonjaknya kasus Covid-19 dinegeri paman sang itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun