Mohon tunggu...
Muhammad Rindo
Muhammad Rindo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik LP3I Depok

Saya Rindo, mahasiswa dibidang komunikasi, memiliki kemampuan komunikasi verbal yang cukup membuat saya cepat beradaptasi dengan lingkungan baru. Saya suka membaca buku yang berhubungan dengan filsafat, agama, pendidikan dan politik. Saya juga aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan di kampus seperti BEM & UKM.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Darurat Literasi Digital! Pentingnya Bagi Masyarakat Indonesia di Era Teknologi

3 September 2024   15:52 Diperbarui: 3 September 2024   17:21 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://ideogram.ai/g/GAX33cWnSHirok1pTEQQBA/2

Di era digital saat ini, literasi digital telah menjadi keterampilan yang sangat penting. Literasi digital tidak hanya melibatkan kemampuan teknis untuk menggunakan perangkat digital seperti komputer, smartphone, dan tablet, tetapi juga mencakup pemahaman tentang bagaimana mengakses, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang tersedia di internet dengan cara yang aman dan efektif. Dengan semakin berkembangnya teknologi, keterampilan ini menjadi semakin penting dalam kehidupan sehari-hari.


Apa Itu Literasi Digital?

Literasi digital adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan berbagai teknologi digital, serta kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang diperoleh melalui media digital. Ini termasuk keterampilan dasar seperti menggunakan perangkat teknologi, keterampilan komunikasi online, serta kemampuan untuk melindungi data pribadi dan mengidentifikasi informasi yang valid dari yang tidak. Literasi digital membantu kita untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi, yang semakin berkembang pesat.

Kenapa Literasi Digital Itu Penting?
a. Keamanan dan Privasi
Salah satu alasan utama mengapa literasi digital sangat penting adalah untuk menjaga keamanan dan privasi. Di dunia digital, ancaman seperti phishing, malware, dan penipuan online semakin marak. Dengan pengetahuan tentang literasi digital, individu dapat lebih waspada terhadap ancaman ini dan melindungi informasi pribadi mereka. Laporan Cyber Security Ventures memperkirakan bahwa kerugian global akibat kejahatan siber mencapai USD 6 triliun pada tahun 2023. Ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman tentang cara melindungi data pribadi dan informasi finansial.

Misalnya, banyak orang masih kurang memahami cara mengenali email phishing atau situs web yang tidak aman. Tanpa keterampilan ini, mereka mungkin dengan mudah tertipu oleh penipuan online yang tampaknya sah. Literasi digital memungkinkan individu untuk memverifikasi keaslian situs web dan email, serta menggunakan perangkat lunak keamanan dengan benar untuk melindungi data mereka.

b. Akses ke Informasi yang Akurat
Dalam era informasi ini, kita dikelilingi oleh berita dan data dari berbagai sumber. Namun, tidak semua informasi yang kita temui itu benar atau dapat dipercaya. Literasi digital membantu individu untuk mengevaluasi informasi secara kritis dan membedakan antara berita yang sah dan berita palsu.

Contoh nyata dari masalah ini adalah penyebaran berita hoaks selama pandemi COVID-19. Berita palsu mengenai virus, vaksin, dan pengobatan menyebar lebih cepat dibandingkan informasi yang benar, menyebabkan kebingungan dan tindakan yang tidak tepat. Menurut studi oleh University of Oxford, berita palsu selama pandemi dapat menyebabkan dampak negatif yang signifikan pada kesehatan masyarakat. Dengan keterampilan literasi digital, individu dapat lebih baik dalam menyaring informasi dan menghindari terjebak dalam berita palsu.

c. Peluang Ekonomi
Kemampuan untuk menggunakan teknologi digital juga berhubungan langsung dengan peluang ekonomi. Keterampilan digital membuka akses ke berbagai kesempatan kerja, pelatihan, dan pendidikan. Data dari World Economic Forum menunjukkan bahwa 54% pekerjaan baru yang diciptakan dalam lima tahun ke depan akan memerlukan keterampilan digital. Di Indonesia, yang masih menghadapi tantangan dalam hal penguasaan teknologi, literasi digital menjadi kunci untuk memasuki pasar kerja yang semakin kompetitif.

Misalnya, banyak pekerjaan sekarang memerlukan keterampilan penggunaan perangkat lunak atau aplikasi digital yang canggih. Individu yang tidak memiliki keterampilan ini mungkin akan kesulitan untuk bersaing dalam pasar kerja yang semakin bergantung pada teknologi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa semua orang memiliki akses ke pendidikan dan pelatihan digital yang memadai.

Studi Kasus dan Data Terkini
a. Studi Kasus: Literasi Digital di Indonesia
Di Indonesia, literasi digital masih menjadi tantangan besar. Menurut laporan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sekitar 61,8% penduduk Indonesia adalah pengguna internet, namun tidak semuanya memiliki keterampilan digital yang memadai. Hal ini terlihat dari rendahnya tingkat pemahaman tentang keamanan online dan ketidakmampuan untuk mengenali berita palsu di kalangan masyarakat.

Contoh konkret dari kurangnya literasi digital di Indonesia adalah tingginya jumlah kasus penipuan online. Pada tahun 2023, Badan Reserse Kriminal Polri mencatat peningkatan kasus penipuan online sebesar 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Banyak dari kasus ini melibatkan korban yang tidak memahami cara melindungi informasi pribadi mereka atau tidak bisa membedakan antara penawaran yang sah dan penipuan. Misalnya, penipuan investasi online yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat seringkali menargetkan individu yang tidak terbiasa dengan teknik identifikasi penipuan.

b. Data Terkini: Pentingnya Literasi Digital
Menurut laporan "Digital Literacy in the 21st Century" oleh UNESCO, literasi digital berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan kesempatan kerja. Laporan tersebut mencatat bahwa siswa yang memiliki keterampilan digital yang baik cenderung memiliki hasil akademis yang lebih baik dan lebih siap menghadapi dunia kerja yang terus berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun