Mohon tunggu...
Dombel Door
Dombel Door Mohon Tunggu... Penulis - Konten Manajer Katapublik

Penulis yang manis

Selanjutnya

Tutup

Money

Nestapa Industri Tembakau bagi Negara

31 Agustus 2023   15:53 Diperbarui: 31 Agustus 2023   15:56 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Tingginya cukai tembakau yang diputuskan pemerintah --suka atau tidak suka--- juga 'melahirkan' produksi tembakau ilegal. Sekarang, dengan mudahnya kita dapat menemui berbagai merek rokok tanpa pita cukai atau rokok yang menggunakan pita cukai tidak sesuai jenisnya supaya harga rokoknya tetap murah.

Di sini dapat dipahami bahwa kebijakan kenaikan CHT setidaknya malah menciptakan tiga aspek negatif. Pertama; berkurangnya penerimaan APBN dari produksi tembakau golongan 1 yang seharusnya besar.

Selanjutnya yang kedua; tidak berpengaruh terhadap tujuan negara guna mengurangi konsumen rokok sebab justru banyak masyarakat beralih ke prduksi tembakau yang harganya lebih murah. Artinya: jumlah perokok tidak turun --atau mungkin bertambah--- sebab banyaknya bermunculan jenis rokok harga murah.

Dan terakhir ketiga; tingginya penetapan CHT oleh pemerintah ikut 'berkontribusi' menciptakan produksi tembakau ilegal karena mengejar keuntungan ekonomis namun menghindar dari peraturan yang berlaku. Ini lah juga yang membuat APBN dari CHT melemah.

Sebaiknya pemerintah perlu meninjau ulang besaran CHT. Kenaikan CHT yang terlalu tinggi membuat rokok legal menjadi tidak terjangkau. Perokok akan mencari alternatif yang lebih murah, legal maupun ilegal. Menahan kenaikan cukai juga dinilai dapat mengadang laju penyebaran produksi tembakau ilegal non-cukai.

Lainnya perlu juga rasanya ditetapkan pembatasan produksi tembakau per tahunnya. Upaya ini diharapkan dapat meminimalisir peredaran produksi tembakau golongan rendah yang CHT-nya tidak signifikan terhadap APBN. Analoginya: produksi tembakau golongan harga jual murah banyak dijual namun CHT kecil sehingga tidak berpengaruh besar ke APBN.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun