Jadi mereka para lawan politik PDI Perjuangan mudah saja untuk melemahkan PDI Perjuangan. Tidak perlu kotor tangannya, tinggal hembuskan saja isu banyak antek PKI di PDI Perjuangan. Selain itu, polarisasi dan dinamika Pilgub DKI Jakarta juga diseret-seret ke Banten.
Dan pada Pilkada 2018 di Jawa Barat serta daerah lainnya, naga-naganya akan kembali digunakan politik identitas sebagai senjata ampuh melumpuhkan PDI Perjuangan. Hanya karena PDI Perjuangan mengusung seorang Ahok yang mereka anggap penista agama, hal itulah yang digosok-gosok terus dan ditularkan ke Pilkada lain. Padahal banyak di Pilkada daerah lain, PDI Perjuangan juga berkoalisi dengan PKS, Gerindra, PAN dan partai berafiliasi Islam seperti PPP serta PKB.
Singkatnya, saya hanya ingin mengutip kalimat sakti Bung Karno untuk meneguhkan kembali ke-Indonesiaan kita: "Kita mendirikan negara Indonesia, yang kita semua harus mendukungnya. Semua buat semua! Bukan Kristen buat Indonesia, bukan golongan Islam buat Indonesia, bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, bukan Van Eck buat Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia, tetapi Indonesia buat Indonesia. Semua buat semua! Jikalau saya peras yang lima menjadi tiga, dan yang tiga menjadi satu, maka dapatlah saya satu perkataan Indonesia yang tulen, yaitu perkataan "gotong royong". Alangkah hebatnya! Negara Gotong Royong! (ami)
#PDIPerjuanganBukanPKI!
#PDIPerjuanganTidakAntiIslam