Keluarga, Cinta, kekasih bahkan semua yang paling berharga takkan mampu mengalahkan keberhargaan waktu, setelah Tuhan tentunya. Jika ada yang bertanya mengapa aku mengatakan ini, karena waktu t
idak mampu diulang oleh sebab itu waktu begitu berharga. Yang kita tahu, tanpa waktu kita takkan pernah mampu melakukan semuanya sebaik ini.
Coba bayangkan, jika kita menyia-nyiakan waktu begitu saja. Keluarga, waktu kebersamaan kita bersama keluarga tidak mampu kita manfaatkan sebaik mungkin karena selama ini kita tidak pernah beranggapan bahwa waktu begitu berharga sehingga sering kali kita lalai untuk membahagiakan mereka, bahkan karena kecerobohan kita, kita tak jarang melukai hati mereka. Lalu ketika mereka pergi kita menyesal, dan ingat, waktu takkan bisa diputar ulang, walau hanya beberapa detik saja hanya untuk sampaikan maaf dan ucapan terima kasih kepada mereka.
Waktu juga begitu berharga, ketika kita tumbuh dan terus tumbuh, dari bayi menuju balita, setelah itu remaja dan kini mulai beranjak dewasa. Dan ketika kembali kita lalai akan waktu, bahkan karena ketidak mampuan kita memanfaatkan waktu, banyak sekali kesempatan dan peluang bagus yang terlewatkan begitu saja. Banyak sekali hal-hal baik dan ilmu-ilmu yang tidak mampu kita jamah bahkan hingga tidak terasa, kini hari mulai senja dan kita mulai renta, sedangkan kita tahu kita kini terpuruk dalam kebodohan dan penyesalan. Lantas apakah kita akan terus menyesal, sedang kita tahu waktu takkan pernah mampu diulang.
Ada perkenanalan, ada pertemuan dan ada perpisahan. Dan jika kita telah tahu dan sadar akan berharganya waktu, akan sifatnya yang tak mampu diputar ulang, maka kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin, memanfaatkan waktu yang ada selama perjalanan hidup kita bersama orang-orang yang menyayangi kita dan orang-orang yang kita sayangi dengan baik, berusaha mengukir indah kisah-kisah penuh makna dan kebaikan yang mampu meninggalkan kenangan indah bagi orang-orang yang mengenal kita.
Tidak, kita tidak berhak menyalahkan waktu, karena sifat waktu mutlak yaitu tidak mampu diulang, dan kita semua tahu akan hal itu. Maka sungguh merugi orang-orang yang tidak mampu menghargai waktu. Orang-orang yang tidak mengerti begitu amat berharganya waktu. Karena waktu, kita menyayangi mereka, karena waktu kita tumbuh dewasa dan lebih tegar dan karena waktu, kelak kita akan kembali pada pelukan-Nya, hanya menunggu waktu itu tiba.
München, 26 Agustus 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H