Mohon tunggu...
Dolly Priatna
Dolly Priatna Mohon Tunggu... -

Lahir, besar, dan menetap di kota hujan, Bogor. Sempat 16 tahun bermukim di Kota Medan dan Jambi. Nasib membawanya kembali ke kota kelahiran medio 2007. Saat ini bekerja sebagai Country Coordinator pada ZSL Indonesia, sebuah organisasi konservasi satwa liar dan habitatnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Waspadai, Hadiah Berupa Kartu Perdana GSM yang “Menjebak”!

24 April 2011   14:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:27 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini (24/4), tepatnya tadi siang sekitar pukul 14.30 WIB, istri saya berbelanja di Blossom Factory Outlet (FO), Jl. Pajajaran, Bogor. Setelah melakukan pembayaran, kasir memberikan selembar voucher berwarna biru sambil berkata dengan manis pada istri saya, ”Ini Ibu dapat voucher, silakan tukarkan di depan”. Istri saya langsung bergegas menuju tempat penukaran voucher di luar toko, yang ternyata adalah sebuah konter mini milik Indosat, yang memajang kartu perdana Matrix untuk telepon selular GSM.

Pada petugas di konter itu, istri saya menujukkan lembaran voucher warna biru “hadiah” dari Blossom FO tadi. Petugas konter wanita menyambutnya sambil berkata, “Ibu dapat dua nomor perdana Matrix gratis, silakan pilih sediri nomornya, Bu”. Tanpa basa-basi istri saya memilih dua kartu perdana, dengan nomor yang gampang diingat.

Setelah itu, petugas konter wanita tadi meminta KTP istri saya untuk difotokopi. Tidak lama kemudian, dengan tanpa menjelaskan apapun, si petugas konter itu menyodorkan lembaran formulir kosong untuk ditanda-tangani istri saya. Tanpa curiga dan tanpa membaca formulir tersebut (karena hurufnya memang sangat kecil-kecil), istri saya pun langsung menanda-tanganinya.

Sampai di rumah, dengan bangganya istri saya menunjukkan kartu perdana GSM “gratis” hadiah tadi pada salah satu anak saya, Nissa, yang masih duduk kelas 1 SMP. Setelah melihat dan membaca kemasannya, anak saya itu langsung berkomentar, “Ini sih kartu perdana pasca bayar, Mam!”, kata Nissa menjelaskan bahwa kartu perdana ini biasa digunakan oleh pelanggan telepon seluler yang sistem pembayarannya setiap bulan, setelah pemakaian telepon.

Mendengar penjelasan anak saya itu, saya langsung meminta istri saya untuk memeriksa kopi formulir yang ia tanda-tangani tadi. Benar saja, yang ditanda-tangani istri saya adalah formulir “permohonan berlangganan jasa telekomunikasi seluler pasca bayar indonsat” yang masih kosong, belum terisi. Isinya hanya nomor telepon Matrix “hadiah” tadi dan tanda tangan istri saya saja.

Ada dua hal yang saya sangat sayangkan disini. Pertama adalah cara pemasaran kartu perdana Matrix yang terkesan “menjebak”. Kenapa?. Karena kartu perdana ini diberikan “gratis” sebagai hadiah, dan hampir pasti akan diambil oleh konsumem yang telah berbelanja di Blossom. Setelah kita ambil, tanpa ada penjelasan yang detail, tiba-tiba kita diminta menanda-tangani formulir kosong. Kemudian, apabila kartu perdana “hadiah” itu diaktifkan, secara otomatis kita berlangganan layanan seluler pasca bayar.

Kedua, saya menyesalkan pihak manajemen Blossom FO, yang menjadikan kartu perdana Matrix seperti ini seolah-olah sebagai “hadiah” bagi para pelanggannya. Menurut saya ini tidak pantas dijadikan hadian, karena apabila kita ingin memindahkan nomor seluler pra-bayar menjadi pasca bayar, juga tidak dikenakan biaya. Jadi, dimana hadiahnya?. Yang pasti, dengan mengambil kartu perdana Matrix gratis yang merupakan hadiah dari Blossom FO ini, maka kita secara tidak sadar (karena tidak ada penjelasan lebih dahulu dari petugas konter) diajak berlangganan jasa telekomunikasi seluler pasca bayar Indosat.

Bila sejak awal istri saya tahu dan sadar bahwa dengan mengambil “hadiah” kartu perdana Matrix, dia harus berlangganan pasca bayar, saya sangat yakin dia akan mengurungkan niatnya untuk mengambil hadiah tersebut. Karena, saat ini istri saya sedang menggunakan dua nomor seluler pra-bayar, dan tidak berniat untuk memiliki nomor lain, apalagi memigrasikannya menjadi pasca bayar.

Satu sisi, istri saya memang lalai dengan tidak memeriksa secara detail formulir yang diberikan sebelum ia tanda-tangani. Namun, pada suasana berbelanja yang demikian ramai, saya juga maklum karena biasanya kita menjadi kurang waspada dan teliti. Namun, memasarkan satu produk dengan memanfaatkan ketidak-tahuan atau kelalaian seseorang juga amat tidak etis. Apalagi dengan menjadikannya sebagai “hadiah”.

Besok pagi (25/4), istri saya akan mengurus pembatalan untuk berlangganan pasca bayar Indosat, yang tidak disadari formulir permohonan untuk berlangganannya sempat ia tanda tangani tadi sore di depan outlet Blossom, Bogor.

Saya hanya bisa berharap mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak menimpa pelanggan Blossom FO lainnya. Satu pelajaran yang amat berharga adalah bahwa kita memang selalu dituntut untuk selalu waspada dan berhati-hati, pada situasi dan suasana apapun.

Kepada pihak Blossom FO Bogor, saya juga berharap bisa mengevaluasi kembali tentang produk apa yang kurang pantas dan apa yang memang pantas dijadikan hadiah, yang akan diberikan kepada para pelanggan setianya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun