Kelompok merupakan sekumpulan orang yang memiliki satu persatuan sosial yang menjalankan sebuah interaksi secara intensif dan memiliki tujuan bersama. Menurut W.H.Y sport menjelaskan bahwa kelompok merupaka sekumpulan individu yang bergaul antara satu sama lain. Sedangkan pendapat Kurt Lewi bahwa "the essence of a group is not the similarity of dissimilarity of its members but their interdepence" dan H. Smith mendefinisikan bahwasanya kelompok merupakan suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang memiliki kemampuan untuk berbuat kesatuannya melalui cara serta dasar kesatuan persepsi.Â
Dalam suatu kelompok memiliki tujuan yang merupakan suatu gambaran yang diharapkan anggota yag akan dicapai oleh suatu kelompok. Tujuan kelompok merupakan suatu aspek dalam dinamika kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan diketahui oleh semua anggota kelompok. Tujuan kelompok dirumuskan sebagai gabungan antara tujuan individu dan tujuan semua anggota kelompok. Aspek aspek yang perlu diperhatikan agar suatu kelompok menjadi efektif, antara lain :
- Sasaran didefinisikan secara operasional, terukur dan dapat diamati
- Tujuan-tujuan tersebut signifikan, relevan, realistis bagi anggota kelompok dan setiap anggota kelompok dapat menerima dan mencapainya.
- Setiap anggota kelompok memiliki bias terhadap tujuan yang telah disepakati.
- Tugas dan kegiatan diseimbangkan untuk mencapai tujuan individu dan kelompok.
- Konflik mengenai tujuan dan tugas kelompok dapat diselesaikan dengan baik
- Sasaran menarik dan menantang, dan risiko kegagalan rendah.
- Mencapai tingkat koordinasi di antara anggota tim
- Tersedianya sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan misi dan tujuan kelompok
- Tujuan kelompok mudah dijelaskan dan diubah.
Dari konsep dinamika kelompok tersebut, dalam sebuah kelompok akan muncul sebuah kontra, pertentangan, perbedaan keyakinan atau pendapat, pemikiran serta pendangan terkait suatu hal yang dinamakan sebagai konflik dalam kelompok. Konflik yang terjadi tidak hanya berhubungan dengan  orang lain , melainkan dapat berhubungan dengan diri sendiri. Penanganan konflik juga berbeda sesuai dengan penyebab dan sumbernya. Konflik yang berhubungan dengan orang lain tentu harus segera dipahami sumber serta arah agar tidak berkepanjangan serta tidak terlalu  lama merugikan berbagai pihak.
Didalam sebuah kelompok tidak diperbolehka untuk mecampurkan permasalahan pribadi, setiap anggota kelompok yang bergabung hasrus memiliki sikap perofesional. Jenis  jenis konflik yang biasa muncul dalam suatu kelompok, antara lain : Konflik peran terjadi dalam diri seseorang (konflik pribadi), konflik peran, konflik yang muncul dari orang yang harus memenuhi harapan beberapa orang (per-konflik), dan konflik yang muncul dari transmisi informasi yang bertentangan (konflik intra-transmitter).
Konflik antar anggota kelompok sering kali terjadi dengan berbagai alasan, sehingga untuk menghindari atau meminilisir terjadinya konflik antar kelompok dapat dilakukan dengan menjalin komunikasi bai kantar anggota kelompok. Prinsip komunikasi antar kelompok merupakan proses komunikasi yang harus mampu dipahami satu sama lain. Prinsip komunikasi kelompok merupakan salah satu aspek dalam dinamika kelompok. Fungsi komunikasi kelompok mencangkunp dengan hubungan sosial, fungsi Pendidikan, fungsi persuasi, pemecahan masalah serta pengambilan keputusan dan fungsi terapi. Karakteristik dari adanya komunikasi kelompok ditentukan dua hal, yaitu norma dan peran.Â
Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berperilaku satu sama lainnya (Bungin, B. 2009). Sedangkan Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan (status). Dalam komunikasi kelompok, nantinya kedudukan individu tersebut menentukan aktivitas apa yang harus dilakukan anggota kelompok serta keprioritasannya terhadap pelaksanaan tugas.
Komunikasi memiliki artian bahwa merupakan kegiatan yang dilakukan dengan saling berbagi informasi. Dalam hal ini dieprlukan peranan orang lain hingga suatu kegiatan terebut disebut dengan komunikasi. Komunikasi dimulai dengan setidaknya dua orang atau lebih yang berinteraksi, saling mempengaruhi, dan berbagi informasi dalam apa yang disebut kelompok. (Liliweri, 2014).Â
Komunikasi kelompok mengacu pada proses interaksi tiga orang atau lebih (tidak ada batasan khusus pada jumlah kelompok, tetapi tidak lebih dari 50).dimana tujuan interaksi adalah pertukaran informasi, pertahanan diri, dan masalah. -solving (Michael Burgoon dalam Wiryanto, 2005). Dalam artikel Developmental Sequence in Small Groups oleh Bruce Tuckman (1965), ada beberapa proses yang harus dilewati dalam menjalankan komunikasi kelompok agar komunikasi menjadi lebih efektif, empat tahapan proses ini adalah Forming, Storming, Norming, dan Performing.
Johson (2006) menunjukkan bahwa komunikasi dapat dikatakan efektif apabila penerima pesan mengartikan makna yang sama dengan pesan yang hendak disampaikan oleh pengirim.Â
Proses komunikasi setiap kelompok harus mampu menembus semua aspek kelompok agar pesan yang disampaikan dapat dipahami. Komunikasi intragroup dikatakan terjadi ketika anggota kelompok secara bersamaan menerima, mengirim, menafsirkan, dan memutuskan pesan(Maros and Juniar 2016). Komunikasi dalam kelompok merupakan salah satu aspek penting dalam dinamika kelompok, dengan komunikasi kelompok inilah nantinya akan menjadi perpidahan ide atau gagasan karena adanya kebutuhan feedback antar anggota.
Referensi