Mohon tunggu...
Dr.Ari F Syam
Dr.Ari F Syam Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi, Praktisi Klinis,

-Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM (@DokterAri) -Ketua Umum PB Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gong Xi Fat Cai: Pesta Tidak Selalu Makan Enak

5 Februari 2019   12:47 Diperbarui: 5 Februari 2019   13:14 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batu Kandung Empedu


Hari ini   sebagian dari saudara kita  merayakan Imlek 2570 dan berbagai rangkaian acaranya sampai perayaan Cap Go Meh. Tahun baru Imlek 2019 merupakan tahun baru Babi Tanah. Saya tentu tidak akan membahas mengenai apa ramalan di tahun Babi Tanah. Saya hanya mengingatkan perayaan tahun baru berhubungan dengan pesta dan pesta biasanya berhubungan dengan makan enak. 

Ketika seseorang punya uang biasanya akan juga menggunakan uang untuk mencari kuliner yang enak. Oleh karena itu bisnis kuliner juga terus meningkat karena para pembisnis akan mengejar untuk menciptakan makan enak dan makan enak sekali. Apalagi di era media sosial saat ini ketika ada restoran baru dengan makanan yang  enak dan dikemas dengan  restoran yang nyaman dengan harga yang tidak terlalu mahal akan ramai dipenuhi pengunjung. 

Sayangnya berbeda dengan di negara maju  di negara kita restoran tidak biasa untuk mencantumkan nilai gizi minimal nilai kalori. Sebagaimana kita maklumi, buat sebagian besar masyarakat kita makan  enak adalah makan dengan lauk pauk yang melimpah, sea food yang tinggi purin dan kolesterol, makanan yang tinggi lemak dan yang gurih2 dan asin karena tambahan penyedap khususnya Monosodium Glutamat (MSG). MSG dan makanan tinggi garam harus dihindari bagi masyarakat yang mempunyai masalah dengan tekanan darahnya.

Secara umum kue yang menjadi favorit dalam pesta-pesta tahun baru umumnya kue2 yang mengandung coklat dan keju yang berlebihan. Walau sebenarnya  kue yang populer dalam perayaan Imlek adalah kue keranjang yang sebagian  besar mengandung tepung beras dan gula jawa. 

Saya kebetulan tinggal di perumahan yang 95 % orang Tioghoa dan melihat bahwa mereka yang kebetulan tidak keluar kota lebih memilih untuk makan diluar rumah di restoran2 dan food court di Mall sekitar kompleks.

Kondisi makan dengan tinggi lemak, tinggi kolesterol dan tinggi purin serta asin2 jelas merupakan makanan yang tidak sehat khususnya bagi masyarakat yang sudah mempunyai masalah berupa kolesterol tinggi, kadar asam urat yang tinggi, obesitas, hipertensi, penyakit Diabetes Melitus atau kelompok masyarakat dengan riwayat keluarga dengan kondisi-kondisi yang sebutkan tadi. Kita juga harus maklum bahwa obesitas dan penyakit kencing manis menjadi seseorang berisiko tinggi untuk terkena kanker.

Pesta pasti akan dilalui tinggal bagaimana kita mensiasati agar kita tetap sehat, tetap perhatikan makan, konsumsi sayur mayur dan buah-buahan (buah dan sayur mayur akan membuat lambung kita cepat penuh dan cenderung kita tidak akan menambah makan lagi), serat yang terkandung dalam sayur dan buah2an akan mengurangi asupan gula dan kolesterol di usus halus, memperlancar buang air besar/BAB  dimana banyak mengkonsumsi makanan yang berlemak cenderung membuat kita sulit BAB ,banyak minum dan tetap berolahraga.

Mudah2an kita semua tetap sehat punya uang bukan berarti selalu ingin makan enak, uang akan menjadi tidak berarti kalau kita tidak sehat, karena akan begitu banyak pantangan kalau kita mempunyai berbagai permasalahan. Pesta juga tidak selalu penuh dengan makan enak, karena makna pesta adalah berkumpul dan saling bertemu.

Semoga kita tetap sehat.

Salam sehat,
Ari F Syam
Akademisi,Praktisi dan Peneliti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun