Mohon tunggu...
Dr.Ari F Syam
Dr.Ari F Syam Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi, Praktisi Klinis,

-Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM (@DokterAri) -Ketua Umum PB Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kenali Gejala dan Penyebab Hipokalemia

15 Juli 2017   07:58 Diperbarui: 15 Juli 2017   19:09 3512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Pada kondisi baru terjadi penurunan kadar kalium  biasanya seseorang yang mengalami hipokalemia  tidak merasakan apa-apa jika berlanjut biasanya ketika kadar kalium kurang dari 3 mEq/L, seseorang akan merasakan  lemas dan jika terus berlanjut seseorang yang mengalami hipokalemia akan mengalami kelemahan otot serta kram otot atau baal  dan sampai  tidak dapat mengangkat kedua kaki bahkan kedua tangannya. 

Kram juga bisa terjadi pada perut, perut bisa menjadi kembung bahkan jika berlanjut gerakan usus juga bisa menurun bahkan pasien bisa  mengalami tidak bisa buang air besar dan tidak bisa buang angin. Pasien dengan hipokalemia juga bisa mengalami mual dan muntah yang memperburuk kondisi kekurangan kalium yang terjadi.

Hipokalemia yang berlanjut dapat menyebabkan terjadi gangguan irama jantung dan jika berlanjut terus dapat terjadi henti jantung dan henti nafas. Hipokalemia tentu bisa dicegah. Dengan mengidentifikasi penyebab terjadinya kalium yang rendah tersebut upaya pencegahan dapat dilakukan. 

Pada kondisi hipokalemia yang terjadi, selain suplemen kalium maka poenyebab dari penurunan kalium tersebut juga harus diatasi. Misal karena diare atau  muntah maka diare dan muntah harus diberhentikan. Diare yang berlanjut akan menyebabkan terjadi dehidrasi dan terjadinya penurunan kalium oleh karena itu selain diare diatasinya, untuk mencegah dehidrasi dan penurunan kalium yang berlanjut harus segera diganti cairan dan elektrolit yang keluar dengan cairan pengganti cairan dan elekterolit seperti oralit.

Untuk kondisi hipokalemia yang terjadi karena asupan yang kurang, selain suplementasi kalium maka harus juga diperhatikan makanan yang mengandung kalium  antara lain pisang, kismis, kurma, jeruk, ikan, pepaya, melon, tomat segar, kentang, dan jus buah. 

Mengingat kondisi hipokalemia ini bisa terjadi sewaktu-waktu dan bisa mengganggu aktifitas kita maka perhatikan makan kita dan selalu memgosumsi makanan yang memang mengandung kalium yang tinggi terutama pada orang-orang yang mempunyai riwayat kekurangan kalium. Sebaliknya pada pasien yang sudah mengalami penurunan fungsi ginjal asupan tinggi kalium harus dicegah.

Kurma sumber kalium / www.kompasiana.com
Kurma sumber kalium / www.kompasiana.com
Salam sehat,

Dr.Ari Fahrial Syam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun