Mohon tunggu...
Dr.Ari F Syam
Dr.Ari F Syam Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi, Praktisi Klinis,

-Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM (@DokterAri) -Ketua Umum PB Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Anak dan Remaja Penjaja Seks Berisiko Penyakit Infeksi Menular

1 September 2016   23:56 Diperbarui: 2 September 2016   13:10 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)

Kita tahu bahwa penyakit HIV AIDS merupakan penyakit yang berbahaya dan mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh virus "Human Immunodeficiency Virus" (HIV), sampai saat ini vaksin yang established yang dapat digunakan secara luas belum ditemukan. Obat-obat anti retroviral (ARV) yang ada saat ini sudah mampu menekan jumlah virus sampai tidak terdeteksi. Bukti klinik membuktikan bahwa pengobatan dengan ARV bisa menekan penyebaran virus sampai lebih 90%. Di Indonesia ARV saat ini masih gratis dengan akses mudah untuk mendapatkannya. Memang saat ini angka penggunaan ARV di Indonesia masih rendah.

Penyakit hepatitis B dan C yang juga bisa tertular melalui hubungan seksual merupakan penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan penciutan hati selanjutnya dapa menyebabkan kanker hati. Hubungan seksual secara anal juga pada akhirnya akan berakhir menyebabkan kanker.

Mengingat risiko yang berbahaya ini, pemeriksaan yang detail sertu pemeriksaan penunjang harus dilakukan pada para korban yang melalui para hidung belang. Hal ini untuk memastikan apakah mereka sudah tertular penyakit berbahaya tersebut. Untuk para pelaku baik pemakai jasa anak dan remaja dan para mucikari harus diusut tuntas dan hukum yang seadil-adilnya harus ditegakkan untuk mencegah agar kejadian ini tidak berulang demi masa depan kita serta anak dan remaja Indonesia.

Salam sehat,

Dr.Ari Fahrial Syam

@dokterari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun