Mohon tunggu...
Dr.Ari F Syam
Dr.Ari F Syam Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi, Praktisi Klinis,

-Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM (@DokterAri) -Ketua Umum PB Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Lupa Kencing sebelum dan sesudah Hubungan Seksual

4 Januari 2015   22:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:49 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan lupakencing sebelum dan sesudah hubungan seksual

Pesan ini bukan sekedar pesan tetapi pesan penting terutama buat para wanita yang baru pertama kali atau sudah lama tidak berhubungan seksual. Dalam beberapa hari ini saya mendapat beberapa undangan resepsi pernikahan dan mendengar khabar suami dan istri yang kumpul kembali saat suami yang bekerja diluar kota ambil cuti panjang akhir tahun. Disisi lain cuaca juga mendukung buat para pasangan suami istri untuk bertahan dirumah dan hanya bermalas-malasan apalagi untuk para penganten baru atau pasangan yang kebetulan sedang mengambil cuti.

Kenapa perlu kencing atau buang air kecil (BAK) sebelum dan sesudah berhubungan seksual? Hal ini penting untuk mencegah infeksi saluran kencing (ISK). Pada para penganten baru ISK sering kali terjadi antara lain berupa infeksi kandung kencing (sistitis). Kalau ini dihubungkan dengan penganten baru istilah yang sering digunakan adalah Honeymoon sistitis.

.Seperti saya sebutkan tadi bahwa sistitis ini bisa terjadi padawanita baru menikah atau para wanita penganten baru. Penyakit ini juga bisa dialami oleh para ibu yang baru kedatangan suami yang baru pulang kerja luar kota/negeri. Penyakit sistitis honeymoon ini terjadi karena kontak seksual yang sering setelah sekian lama tidak berhubungan atau belum pernah berhubungan. Pasien dengan sistitis honeymoon biasanya mengeluh nyeri anyang2, buang air kecil (BAK) atau kencing terasa sakit dan panas, bahkan bisa terjadi urinnya berwarna merah, jika infeksi berlanjut pasien juga bisa merasakan demam. Adanya demam menunjukkan bahwa penyakitnya berlanjut.

Oleh karena itu jika pada wanita yang mengeluh sakit saat kencing atau terasa “anyang-anyang” harus diduga sedang mengalami sistitis. Pasien bolak balik kencing tetapi keluarnya sedikit-sedikit dan terasa sakit. Penyakit ini jangan dianggap sebagai penyakit yang simpel, jika tidak ditangani dengan baik sistitis bisa berlanjut ke ginjal menjadi infeksi ginjal akut.

Pasien yang mengalami sistitis selain merasakan nyeri saat BAK juga merasakan nyeri jika dilakukan penekanan pada perut tengah bawah atau di daerah pubis. Pemeriksaan urin bisa ditemukan adanya sel darah putih atau sel darah merah yang jumlahnya berlebih. Jika kondisi sakitnya berat bisa ditemukan peningkatan kadar sel darah putih (lekosit) di dalam darah. Pasien dengan keluhan seperti ini harus berobat ke dokter. Dokter akan memberikan antibiotika dan penghilang sakit untuk saluran kencing pada pasien yang mengalami sistitis ini.

Apakah penyakit ini bisa dicegah? Tentu bisa dicegah kembali mengikuti anjuran dari judul tulisan ini, usahakan untuk kencing atau buang air kecil sebelum berhubungan seksual dan setelah berhubungan seksual. Memang sepertinya merepotkan kalau kebetulan kamar mandi atau toilet di luar kamar tidur tetapi ini adalah upaya terbaik agar terhindar dari sistitis atau infeksi kandung kencing. Tetap minum air putih yang cukup 8-10 gelas sehari dan selalu menjaga kebersihan alat kelamin setiap waktu. Satu hal lagi sebaiknyatunda berhubungan seksualdulusampai keluhan rasa nyeri hilang.

Salam sehat,

Dr. Ari Fahrial Syam (@dokterari)

Praktisi kesehatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun