Mohon tunggu...
Nagib Muhammad
Nagib Muhammad Mohon Tunggu... Dokter - Dokter yang suka menulis

Dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Berhenti Kampanye Kesehatan Gratis!

13 Maret 2019   14:18 Diperbarui: 13 Maret 2019   14:31 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan itu mahal harganya.

Suatu pernyataan yang jarang didengar karena tertimbun narasi dari pemerintah yang mengedepankan pemberitahuan kepada masyarakat bahwa pengobatan itu murah ( atau bahkan gratis). Kata gratis begitu magis ditelinga masyarakat. Sesuatu yang  diidamkan oleh semua orang, terlebih perihal salah satu esensi kehidupan, kesehatan. Langkah terpuji dari program pemerintah yang berhasil membiayai kesehatan, memiliki dampak kurang baik tertanam dipikiran. Salah satunya, kurang sadar diri akan penting nya menjaga kesehatan.

Pencegahan merupakan salah satu upaya kesehatan yang memiliki dampak tidak hanya diri sendiri tapi juga untuk masyarakat dan lingkungan. BPJS yang memiliki tugas menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi seluruh rakyat Indonesia, memiliki peran andil dalam kurangnya peduli akan pencegahan penyakit. Terpusat mengedepankan kuratif ( pengobatan) sehingga membuat lalai akan salah satu pelayanan kesehatan, yaitu preventif ( pencegahan).

Terbuai oleh jaminan kesehatan yang dikelola oleh BPJS dengan 'hanya' membayar premi yang nominalnya murah, menjadikan kesehatan sesuatu hal yang tidak prioritas untuk perlu dijaga. Terlebih, masyarakat seolah-olah membebankan segala penyakit yang mereka derita kepada pemerintah. Hal ini berdampak pada tinggi nya hutang pemerintah kepada instansi kesehatan. Per September 2018, tunggakan BPJS Kesehatan yang harus dibayar sebesar Rp7,05 triliun. Diperkirakan, utang BPJS Kesehatan sampai akhir tahun mencapai Rp8,02 triliun.

BPJS memberikan data perihal 10 penyakit katastropik (penyakit yang berbiaya tinggi dan secara komplikasi dapat terjadi ancaman jiwa yang membahayakan jiwa). Penyakit jantung, stroke dan gagal ginjal merupakan 3 terbesar penyakit dengan anggaran terbesar. Ketiganya merupakan penyakit kronis yang disebabkan pola hidup yang tidak baik.  Pencegahan penyakit yang sederhana seperti tidak merokok, rutin berolahraga, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala semakin jarang dilakukan. Satu persatu kita menemukan kasus obesitas di masyarakat, karena pola hidup yang sudah dimanjakan dengan makanan cepat saji. Peran pemerintah dan didukung oleh instansi kesehatan menjadi sangat vital dalam membuat kebijakan kesehatan dalam mencegah penyakit kronis.

Kita harus berhenti mengkampanyekan perihal pengobatan murah/gratis, karena bertolak belakang dengan hasil yang data yang ada. Kesehatan merupakan suatu hal yang mahal, dan menjadi tak ternilai apabila kita jatuh sakit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun