Sebagai negara yang menjunjung tinggi toleransi, Kedatangan Paus Fransiskus pada 3-6 September 2024 di Jakarta, layak kita sambut dan kita jaga bersama.
Betapa tidak, Paus ke-266 ini merupakan sosok dan tokoh penting dunia. Ia adalah pemimpin Gereja Katolik dunia dan sekaligus kepala negara Vatikan.
Kehadirannya ke Indonesia bukan hanya menunjukkan bahwa Indonesia memang layak untuk dikunjungi, tetapi juga menunjukkan bahwa negara dengan populasi muslim terbesar ini merupakan negara yang aman, damai dan sangat menghormati kedatangan tamu. Siapapun yang datang ke bumi pertiwi layak diberi penghormatan.Â
Berdasarkan catatan sejarah, Paus sudah dua kali datang ke Indonesia, yaitu Paus Paulus VI pada Desember 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada Oktober 1989.
Selain itu, kedatangan Paus kali ini juga patut kita manfaatkan sebagai momentum untuk menunjukkan sisi positif Indonesia dimata dunia.Â
Betapa tidak, kedatangan Paus  ternyata diikuti lebih dari 723 jurnalis yang telah terdaftar dari berbagai penjuru dunia. Jelas, ini bukan kedatangan biasa.
Selanjutnya, ini adalah kunjungan yang sangat historis, mengingat sejarah hubungan kedua negara yang sudah panjang.Â
Indonesia dan Vatikan tercatat sudah menjalin hubungan sejak tahun 1947. Artinya, sejak Indonesia baru berumur dua tahun dan tidak banyak negara yang mengakui kedaulatan Indonesia, namun Takhta Suci, saat itu telah mendukung kemerdekaan, kedaulatan, dan keutuhan NKRI. Bahkan menjadi salah satu negara pertama yang memiliki hubungan dengan Indonesia.
Saat itu, Paus Pius XII memberikan dukungan dan doa untuk perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan. Diantaranya melalui usaha diplomasi dari Uskup Agung Semarang Mgr Albertus Soegijapranata SJ. Hubungan itu terus dipelihara hingga kini dan semakin berkembang.Â
Oleh karena itu, kedatangan Paus ke Indonesia tidak hanya sebatas pertimbangan untung rugi, tetapi justru lebih dari itu, kehadirannya ke Indonesia akan membawa makna mendalam. Makna keluhuran toleransi masyarakat Indonesia, makna Historis dan makna bahwa di Indonesia juga terdapat umat Khatolik yang juga menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Semoga!