Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Seorang Dokter Hewan | Pegiat Literasi | Pejabat Eselon III di Pemda

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Lukas Enembe, Mantan Gubernur Papua dan Perjalanan Hidupnya: Tidak Ada Manusia yang Sempurna

26 Desember 2023   20:48 Diperbarui: 26 Desember 2023   20:49 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Resmi Lukas Enembe, S.I.P., M.H saat Menjabat sebagai Gubernur Papua (Sumber Foto: Pemprov Papua)

Nasip orang tidak ada yang pernah tahu. Ungkapan ini rasanya tepat disematkan kepada Lukas Enembe, mantan Gubernur Papua. Sang bapak Pembangunan Papua itu meninggal dunia pada Selasa (26/12/2023) di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.

Lukas Enembe merupakan politikus ulung. Namun sayangnya, diakhir hidupnya ia justru terjerat kasus korupsi dan Setelah mengajukan banding terhadap putusan di PN Jakarta Pusat, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta justru memperberat hukuman Lukas Enembe. Eks Gubernur Papua itu divonis kurungan penjara 10 tahun dan denda Rp 1 miliar subsider 4 bulan kurungan.

Lukas Enembe merupakan politisi asli Papua yang namanya cukup dikenal secara nasional. Lukas lahir dengan nama asli Lomato Enembe pada 27 Juli 1967 di Kampung Mamit, Distrik Kembu, Kabupaten Tolikara. Saat ini, Tolikara masuk dalam provinsi Papua Pegunungan.

Setelah menamatkan kuliah di Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara dengan jurusan ilmu politik. Ia kembali ke Papua pada 1995 dan diterima sebagai PNS pada 1996. Saat itu, ia diterima sebagai PNS di Kabupaten Merauke. Namun, tahun 1998 hingga 2001 Ia tercatat melanjutkan pendidikan tinggi di Cornerstone Christian College di New South Wales, Australia.

Pada 2001, Lukas Enembe berhasil menjadi Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya. Saat itu, ia berpasangan dengan Bupati Eliezer Renmaur terpilih dalam pemilihan bupati tidak langsung untuk periode 2001-2006. 

Ketika menjadi Wakil Bupati, Lukas waktu itu bergabung dalam Partai Damai Sejahtera (PDS) tahun 2003-2006 dan menjabat di Dewan Penasehat. Setelah partai tersebut bubar, ia kemudian bergabung dengan Partai Demokrat sejak tahun 2006 hingga akhir hayatnya. 

Sebuah konsistensi dalam berpartai yang patut diapresiasi. Sehingga tidak heran jika Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, menyampaikan bela sungkawa dan merasa kehilangan.

"Pak Lukas merupakan pribadi yang baik. sebagai individu, tentu selalu ada ketidaksempurnaan dan kekhilafan," ungkap AHY dalam keterangannya, sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Selasa (26/12/2023).

Pada 2006, Enembe memulai karir politiknya sebagai kader Partai Demokrat di Papua hingga berhasil duduk di kursi ketua DPD Demokrat Papua. Sehingga, melalui dukungan partai Demokrat pula ia mencalonkan diri sebagai Gubernur Papua pada tahun 2006. Namun, ia kalah dari lawan politiknya saat itu, Barnabas Suebu yang diusung PDIP.

Meski kalah dalam pemilihan gubernur, ternyata tidak menyurutkan tekad Lukas untuk menjadi kepala daerah. Ia kemudian kembali turut pada Pilkada 2007 di Puncak Jaya untuk mencalonkan diri sebagai bupati. Ia pun berhasil menang dan duduk sebagai Bupati Puncak Jaya (2007-2012). Saat itu, ia berpasangan dengan Wakil Bupati, Henok Ibo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun