Beberapa waktu yang lalu, saya bersama Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kepulauan Riau melakukan penanaman bersama Tanaman Kedelai di salahsatu Kelompok Tani di wilayah Perbatasan RI, tepatnya di Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan. Bagi saya, apa yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, merupakan upaya yang patut didukung.
Tanaman kedelai merupakan tanaman yang kaya akan manfaaat. Oleh sebab itu, penanaman kacang kedelai diharapkan selain untuk menambah pendapatan petani, juga untuk memenuhi kebutuhan akan pangan yang sehat ditengah masyarakat.
Di Indonesia, saat ini telah banyak varietas unggul kedelai yang telah ditanam, diantaranya adalah Varietas Galunggung, Guntur, Lokon, Wilis, Dempo, Kerinci, Raung, Muria, Tidar, Malabar, Nanti, Sinabung, Panderman, Meruberiti, Rajabasa, Seulawah dan lain sebagainya.
Sebelum dilakukan penanaman, sebaiknya benih terlebih dahulu diberikan inoculum Rhizobium atau legin terutama bagi lahan yang belum pernah ditanami kedelai sebelumnya. Rhizobium merupakan bakteri mikroba tanah yang mampu mengikat nitrogen bebas di udara menjadi ammonia (NH3) yang akan diubah menjadi asam amino yang selanjutnya menjadi senyawa nitrogen yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Produk Rhizobium sendiri banyak tersedia di berbagai toko tani atau market place pertanian.
Cara penanamannya adalah dengan menggunakan tugal, dibuat lubang tanam sedalam 5 cm dan masukkan benih kedelai 2-3 per lubang, kemudian ditutup dengan tanah subur yang halus. Adapun jarak tanam yang dianjurkan adalah 40x10 cm, atau 30x10 cm atau 25x25 cm.
Setelah umur 5- 6 hari, biasanya kedelai mulai tumbuh. Apabila banyak yang tidak tumbuh, atau pertumbuhan tidak normal, maka perlu diganti atau disulami dengan benih baru. Upayakan jenis benihnya dengan jenis yang sama dan sebelumnya dicampur dengan Legin. Rata-rata usia panen kedelai adalah 90 hari atau tergantung jenis varietas yang ditanam. Namun, kedelai dipanen jika 70% daun sudah menguning dan rontok, serta polong menjadi keras dan berubah warna menjadi kecoklatan atau polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul.
Manfaat Kedelai
Ada beragam manfaat dari kacang kedelai, diantaranya adalah kedelai dapat mencegah pengkeroposan tulang, Mengendalikan kadar gula darah, Melancarkan pencernaan, Menurunkan berat-badan, Baik untuk jantung, Kaya akan asam amino esensial, Menurunkan resiko kanker prostat, Meredakan gejala menopause, menurunkan resiko kanker payudara dan dapat menjadi pengganti susu sapi pada balita yang alergi susu sapi.
Pengolahan Makanan Kacang Kedelai
Ada beragam cara untuk pengolahan kacang kedelai menjadi produk makanan, mulai dari kacang kedelai langsung dimasak bersama kulitnya, menjadi camilan rebus (Kacang kedelai rebus), hingga pengolahan kacang kedelainya yang telah dikupas menjadi produk kacang.
Mengutip dari Cookpad.com, cara membuat kacang kedelai rebus adalah siapkan bahan berupa kacang kedelai berkulit, 1 sendok teh garam dan air secukupnya. Caranya Pisahkan kacang kedelai dari tangkainya. Masukkan kedalam panci yang berisi air hingga kedelai terendam. Tambahkan garam. Rebus selama kurang lebih 15 menit. Angkat dan tiriskan. Kacang kedelai rebus siap dimakan dan disantap bersama teh/kopi hangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H