Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Seorang Dokter Hewan | Diidentifikasi oleh Google sebagai Pengarang | Pejabat Eselon III di Pemda

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Cuaca Tak Bersahabat, Penyakit Hewan Datang Menghebat

19 Juli 2023   11:00 Diperbarui: 21 Juli 2023   18:47 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang dokter hewan bersama Pasien Kucing (Sumber: Freepik.com)

Akhir-akhir ini di beberapa wilayah di Indonesia sedang mengalami perubahan cuaca ekstrim. Kadang cuaca panas menyengat, tiba-tiba langsung diguyur hujan yang sangat deras. 

Akibatnya, potensi penularan penyakit, baik pada manusia, hewan maupun pada tanaman akan dapat terjadi. Tak pelak, beragam upaya pencegahan penularan penyakit harus diupayakan.

Melansir dari JatimNow.com (17/07/2023), Kondisi cuaca tidak menentu membuat tanaman tembakau milik petani di Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur layu hingga mati. Akibatnya, petani setempat mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.

Sementara itu, dikutip dari MedCom.id (17/07/2023), Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta meminta masyarakat meningkatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Hal itu untuk menekan potensi kenaikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang berpotensi kasusnya meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Kemudian, perubahan cuaca ekstrim dan tidak menentu, juga berpotensi meningkatkan kejadian kasus penyakit virus pada hewan. Hal ini mengingat, kondisi cuaca dapat mempengaruhi kondisi daya tahan tubuh. 

Untuk hewan peliharaan seperti kucing, salah satu penyakit yang patut diwaspadai adalah penyakit Calici Virus atau Feline calicivirus (FCV). 

Secara umum, virus ini akan mengakibatkan gangguan pernapasan bagian atas dengan gejala klinis yang muncul diantaranya adalah pilek, bersin-bersin, hidung tersumbat, demam dan terkadang mengeluarkan air liur atau ingus sebagai gejala awal Calicivirus. Bahkan, kucing juga akan mengeluarkan kotoran mata dan hidung dalam jumlah besar.

Selanjutnya, kucing dapat mengalami peradangan pada gusi (gusi kemerahan), perlukaan pada lidah dan lapisan mulut (mengalami stomatitis atau sariawan), sehingga Kehilangan nafsu makan yang berdampak hewan menjadi lemah dan lesu. 

Selain itu, kondisi Arthritis atau radang sendi juga sering terjadi pada kucing yang terinfeksi FCV. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun