Namun, Ketika Noor Inayat berusia 6 tahun atau pada tahun 1920, keluarganya pindah dan menetap di 'Fazal Manzil' di Suresnes, Paris. Fazal manzil sebenarnya adalah sebuah sebutan yang artinya tempat pengajian atau house of blessing. Nama itu juga dikenal luas sebagai tempat para sufi mengaji, dikenal juga sebagai rumah yang penuh dengan cinta kasih dan sayang. Disinilah Noor kecil tinggal dan mendapatkan pengajaran dari keluarganya.
Akan tetapi, musibah menimpa keluarga Khan. Pada tahun 1927 atau ketika Noor Inayat masih berusia 12 tahun, sang ayah meninggal dunia saat berziarah di India.Â
Berita kematian ayahnya, ternyata membuat ibunya terguncang. Ibunya demikian tertekan. Sehingga Noor Inayat harus mengambil alih tanggungjawab untuk membesarkan ketiga adiknya.
Mengutip dari portal: ganaislamika.com, Noor Inayat sempat merampungkan pendidikan di Universitas Sorbonne (saat ini sering disebut sebagai Universitas Paris) mengambil jurusan Psikologi anak, dan juga bergabung dengan cole Normale untuk belajar musik.Â
Kemudian kecintaannya pada dunia literasi mengantarkannya untuk mulai menulis cerita anak-anak. Tulisannya diterbitkan secara mingguan di Le Figaro. Sebuah surat kabar di Prancis yang didirikan tahun 1854 dan sangat berpengaruh di Paris.Â
Kompilasi tulisannya tersebut kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku pada tahun 1939 di London, Inggris, dengan judul "The Twenty Jataka Tales". Karya tersebut hingga sekarang masih dinikmati oleh masyarakat di dunia.
Walakin, pada tahun 1940, atau saat usianya 26 tahun, Perang Dunia II pecah di Perancis. Situasi ini membuat Noor Inayat memutuskan meninggalkan profesinya dan menjadi perawat di Palang Merah Perancis.Â
Namun, kekalahan Perancis di Perang Dunia Kedua sudah mulai tercium di tahun 1940, pasukan Perancis bersama sekutu tampaknya kesulitan menghadapi gempuran pasukan poros yang dikomandoi Jerman, Jepang dan Italia. Ia pun melarikan diri dengan kapal menuju ke Inggris bersama ibu dan saudara perempuannya. Kisah heroiknya yang membantu pasukan sekutu juga di filmkan dalam film yang berjudul Enemy of the Reich: The Noor Inayat Khan Story (tahun 2014).
Setibanya di Inggris, Noor Inayat yang memiliki jiwa juang yang tinggi langsung menyatakan bergabung dengan Women's Auxiliary Air Force (WAAF), atau Angkatan Udara Tambahan Wanita Inggris.Â
Kemudian, karena kecakapannya ketika menjadi operator nirkabel di Angkatan Udara Tambahan Wanita Inggris, ia pun diminta bergabung dengan salah satu dinas rahasia Inggris yang bernama Special Operations Executive (SOE). Kesatuan militer ini juga kadang-kadang disebut sebagai "Laskar Baker Street" dan secara resmi dibentuk oleh Perdana Menteri Winston Churchill dan Menteri Ekonomi Peperangan Hugh Dalton. Tujuannya sebagai pendukung peperangan dengan misi mendorong dan memfasilitasi dalam kegiatan spionase dan sabotase.Â
Para agen anggotanya akan mendampingi perjuangan para gerilyawan Perancis yang berusaha melawan pasukan Poros (Jerman Nazi dkk), agar ritme perjuangannya selaras dengan kelompok perlawanan di sejumlah Negara Eropa lainnya seperti Belgia, Belanda, Polandia, Norwegia dan beberapa tempat lainnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!