Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) merupakan organisasi profesi dokter hewan di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tanggal 9 Januari 1953 sebagai kelanjutan dari Perhimpunan Ahli Ilmu Kehewanan Indonesia (PAIKI) pada kongresnya di Lembang Bandung, Jawa Barat. Kongres tersebut juga ditetapkan sebagai Kongres PDHI yang pertama .Â
PDHI adalah satu-satunya wadah profesi kedokteran hewan di Indonesia, kekuatan pemersatu dokter hewan dan pembela segala kepentingan yang berkenaan dengan hewan. Baik hewan pangan (peternakan dan perikanan), hewan kesayangan, hewan atau satwa liar, hewan laboratorium maupun segala hal yang berkaitan dengan hewan dan penyakit-penyakitnya. PDHI juga berfungsi memelihara dan menjaga kepentingan profesi veteriner.Â
Motto PDHI adalah "Manusya Mriga Satwa Sewaka" yang berarti Mengabdi Kemanusiaan melalui dunia hewan.Â
Dalam perjalanannya, organisasi PDHI telah melewati beragam periode, dimana periode ini juga menjadi pertanda bahwa PDHI telah melewati beragam zaman dan beragam tantangan. Namun, kita bersyukur, berkat pimpinan PDHI (Ketua Umum) yang hebat dan luar biasa, akhirnya membawa PDHI tetap eksis hingga kini.
Berikut ini adalah ketua-ketua umum PDHI dan pelaksanaan berbagai kongres yang telah PDHI lalui, yakni:
1. Drh. R. Hoetamadi, Merupakan ketua umum PDHI pertama hasil Kongres ke 1, dilaksanakan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat tanggal 8-10 Januari 1953.
2. Drh. Soetopo, ketua umum PDHI kedua, terpilih dalam Kongres ke Il di Solo Jawa Tengah tahun 1955 & Kongres ke Ill di Surabaya, Jawa Timur tahun 1957.
3. Prof. DR. Drh. Sumarmo, ketua umum PDHI ketiga, hasil Kongres ke IV di Bogor, Jawa Barat tahun 1960.
4. Prof. DR. Drh. Suratno, merupakan ketua umum PDHI keempat, hasil Kongres ke V di Ciawi, Kabupaten Bogor- Jawa Barat tahun 1968 & Kongres ke VI di Surabaya Jawa Timur tahun 1973.
5. Drh. Herdi Soemeri, ketua umum PDHI kelima hasil Kongres ke VII di Solo Jawa Tengah tahun 1978.Â
