Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Seorang Dokter Hewan | Pegiat Literasi | Pejabat Eselon III di Pemda

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Lima Alasan Mengapa Keswan Menjadi Urusan Wajib bagi Pemda

12 Maret 2023   06:30 Diperbarui: 13 Maret 2023   04:03 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, ancaman penyakit hewan terbukti menghambat perekonomian dan berdampak pada kehidupan sosial kemasyarakatan.

Contohnya, adanya PHMS (penyakit hewan menular strategis), negara telah menganggarkan anggaran yang tidak sedikit. Bahkan ada daerah yang menutup lalu lintas hewan sehingga pasokan hewan dan daging nya menjadi sangat minim. Dampaknya, pasokan atau stok hewan untuk hewan kurban di daerah itu sangat terbatas dan mahal.

Kelima, urusan keswan bukan hanya terbatas pada hewan hidupnya, tetapi urusan kesmavet (kesehatan masyarakat veteriner) justru menjadi urusan yang sangat penting sebagai pilar utama mengapa urusan ini wajib menjadi urusan wajib bagi pemda.

Kesehatan Masyarakat Veteriner adalah segala urusan yang berhubungan dengan Hewan dan produk Hewan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kesehatan manusia. 

Urusan Kesehatan Masyarakat Veteriner meliputi: penjaminan Higiene dan Sanitasi; penjaminan produk Hewan; Pengendalian dan Penanggulangan Zoonosis.

Kesimpulan

Keberadaan UU Pemda telah berlaku hampir sepuluh tahun di Indonesia, persoalan Kesehatan harus dijadikan sebagai persoalan serius jika ingin negara ini mampu bertahan menghadapi ancaman penyakit secara global. Sehingga memang sudah selayaknya UU ini direvisi.

Selain itu, dinas kesehatan juga tidak punya kewenangan ketika menghadapi persoalan penyakit pada hewan. Lantas, jika sektor kesehatan hewannya strukturalnya tidak ada di daerah, maka sektor kesehatan akan koordinasi dengan siapa? 

Masih lebih baik jika kesehatan hewan strukturalnya adalah sebuah Bidang (biasanya bergabung dengan bidang sektor Peternakan), ini justru, banyak daerah yang sektor kesehatan hewannya secara struktural tidak ada.

Sehingga secara awam kita dapat menilai: struktural (instansi) keswannya saja tidak ada, apalagi sumberdaya manusia keswannya. Juga pasti tidak akan ada. Dampaknya, pelaksanaan pelayanan keswan tidak ada pernah optimal di daerah.

Sungguh sangat miris!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun