Pada hari Sabtu, 27 Juli 1996 benar-benar menjadi sabtu kelabu bagi bangsa ini. Peristiwa yang dikenal dengan Kudatuli atau akronim dari Kerusuhan dua puluh tujuh Juli, itu berawal dari peristiwa kekerasan yang terjadi di kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Peristiwa itu terjadi di Kantor Sekretariat DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat.
Atas peristiwa ini, dilaporkan banyak korban jiwa. Tercatat lima orang tewas, 149 orang luka, dan 23 orang dinyatakan hilang.Â
Adapun kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 100 miliar. Termasuk, beberapa gedung perkantoran di kawasan Jalan Salemba terbakar.
Beruntung, saat itu hari Sabtu. Kantor pemerintahan tutup. Termasuk Kantor Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian RI yang berlokasi di Jalan Salemba. Namun, malang tak dapat ditolak. Untung tak dapat diraih. Gedung milik pemerintah itu juga menjadi korban.Â
Mengutip dari Majalah Infovet (2016), Gedung utama urusan Peternakan di Republik Indonesia itu luluh lantak dimakan si jago merah. Banyak berkas, dokumen dan arsip peternakan yang rusak dan terbakar. Dampaknya, pemerintah pun akhirnya memindahkan dan membangun kantor baru untuk Ditjen Peternakan di kawasan Ragunan. Tepatnya, di gedung C, Kompleks Kementerian Pertanian.
Peristiwa kebakaran ini memang cukup membekas bagi rakyat Indonesia. Terutama bagi perjalanan demokrasi di Indonesia. Namun, tidak banyak yang mengetahui, bahwa insan peternakan nasional juga ikut terdampak atas kasus Kudatuli ini.Â
Padahal, banyak kisah kenangan di gedung peternakan di Jalan Salemba. Termasuk gedung itu pernah menjadi kebanggaan bagi insan peternakan nasional.
Semoga kisah ini tidak terulang kembali di masa mendatang. Karena dibalik kerusuhan, pasti ada korban yang akan menelan pahitnya sebuah peristiwa. Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H