Sebagai seorang dokter hewan, saya sadar betul, ternyata tidak banyak dokter hewan yang mau meluangkan waktunya untuk menulis. Apalagi, menulis di sebuah blog.
Alasannya pun dapat dimaklumi, sebagai profesi dokter, seorang dokter hewan biasanya sangat sulit untuk memiliki waktu luang. Kalaupun ada waktu, biasanya digunakan untuk beristirahat, untuk berkumpul bersama keluarga atau untuk membuka pesan di gawai atau melakukan aktifitas lainnya.
Lantas, bagaimana dengan dokter hewan yang masih menyempatkan untuk menulis? Saya sendiri misalnya, terus terang, ini membutuhkan upaya yang tidak mudah. Namun, rasanya tidak ada yang sulit ketika ada kemauan yang keras.
Selain itu, menulis merupakan komitmen yang sudah saya tanamkan sejak lama. Bahkan, menulis sepertinya telah menjadi bagian dalam keseharian saya. Untuk tetap konsisten, menulis juga tidak membutuhkan waktu yang khusus.
Adapun cara praktis untuk menulis salah satunya adalah menulislah dimanapun ketika ada kesempatan.
Jika selesai makan contohnya, banyak diantara kita yang mengakhirinya dengan merokok, maka berbeda dengan saya, karena saya tidak merokok, waktu setelah makan, biasanya saya manfaatkan untuk menulis.
Demikian pula waktu setelah salat subuh. Sembari menunggu waktu untuk mandi pagi, saya manfaatkan untuk membaca dan menulis. Padahal, tidak sedikit orang yang melanjutkan tidurnya setelah salat subuh.
Oleh sebab itu, menulis sejatinya hanya membutuhkan komitmen. Kita juga hanya butuh nyali: mau atau tidak untuk menulis. Terlebih, saat ini menulis pun tidak perlu menggunakan laptop atau komputer, menulis melalui gawai juga bukan persoalan yang sulit.
Akhirnya, selamat menulis. Tebarkan nilai-nilai yang baik melalui tulisan. Semoga, melalui tulisan yang bermanfaat, disanalah akan mengalir amal jariah, yang akan terus mengalir meski kita telah tiada. wallahualam bish-shawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H