Penyakit sipilis pada wanita adalah infeksi bakteri yang biasanya menyebar melalui kontak langsung dengan luka sipilis (borok) pada tubuh seseorang yang terinfeksi dan membawa bakteri Treponema pallidum.
Luka tanpa rasa sakit biasanya berkembang pada alat kelamin luar, vagina, anus, bibir dan lidah, serta dapat muncul kapan saja dari 10 hingga 90 hari kemudian.
Penderita sipilis memiliki risiko lebih besar untuk terinfeksi HIV karena adanya luka terbuka. Untuk mengobati luka sipilis harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu dengan dokter.
Semakin cepat melakukan pengobatan maka semakin baik. Namun jika menunda-nunda pengobatan maka akan berbahaya dan menimbulkan efek samping serta komplikasi.
Tanda dan Gejala Penyakit Sipilis Pada Wanita
Tanda dan gejala sipilis bervariasi tergantung pada tahapan infeksi. Jenis infeksi sipilis bervariasi tergantung pada berapa lama terinfeksi.
Seseorang dapat mengetahui lebih lanjut mengenai tanda dan gejala setiap tahap secara rinci, tetapi secara ringkas tanda dan gejalanya meliputi:
1. Tahap utama
Luka tanpa rasa sakit, keras dan kecil yang berlangsung 3 minggu hingga 6 minggu dalam tahap pertama atau tahap primer.
Ini biasanya muncul di area di mana bakteri masuk ke dalam tubuh dan biasanya sembuh tanpa pengobatan.
Tahap primer (2 minggu hingga 3 minggu serta 3 bulan setelah kontak dengan kuman) adanya borok di area genital atau area mulut yang biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan hilang dengan sendirinya setelah sekitar 6 minggu.
2. Tahap sekunder
Munculnya ruam kasar berwarna coklat kemerahan pada 1 area tubuh atau lebih area tubuh, termasuk telapak tangan dan telapak kaki.
Gejala lain kemungkinan termasuk demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, rambut rontok, sakit kepala, penurunan berat badan, nyeri otot dan kelelahan.
Pada tahap sekunder, maka akan muncul ruam yang tidak menyakitkan terutama pada tangan dan pada kaki, perasaan umumnya tidak sehat dan lelah, kelenjar bengkak, nyeri sendi dan benjolan kutil pada alat kelamin.
3. Tahap laten
Jika tahap sekunder tidak segera mendapat pengobatan, infeksi tetap tidak aktif pada dalam tubuh terkadang selama bertahun-tahun.
4. Tahap akhir
Pada tahap akhir sipilis, penyakit ini kemungkinan telah merusak organ vital tubuh seperti jantung, pembuluh darah, otak, saraf, mata, hati, tulang dan persendian.
Tahap tersier (bertahun-tahun setelah infeksi pertama) yaitu komplikasi serius yang mempengaruhi sistem saraf, jantung, pembuluh darah dan kulit.
Cara Mendiagnosis dan Mengobati Penyakit Raja Singa
Penyakit sipilis pada wanita bisa sulit didiagnosis hanya berdasarkan tanda dan gejala. Hal ini karena tanda dan gejala yang sangat banyak berbeda dan seringkali gejala tersebut dapat terjadi dengan kondisi lain.
Dokter menyarankan untuk sering melakukan skrining infeksi menular seksual (IMS).
Ada 2 jenis tes utama, yaitu:
- Sampel kecil (swab) dari luka dapat terlihat pada bawah mikroskop. Kuman khas (bakteri) dapat terlihat.
- Jika sakit telah hilang, tes darah dapat mendeteksi seseorang menderita sipilis. Tes darah mencari protein dalam darah atau antibodi. Tes antibodi bisa positif atau negatif. Hasil negatif kemungkinan berarti tes dilakukan terlalu dini. Memerlukan beberapa saat agar antibodi ada dalam darah. Jika ini masalahnya, tes ulang biasanya akan disarankan setelah jangka waktu sekitar 3 bulan. Tes positif berarti seseorang menderita sipilis atau pernah memiliki riwayat sipilis. Selain itu, semua wanita hamil diskrining untuk sipilis. Ini adalah bagian dari tes darah antenatal rutin yang biasanya dilakukan antara 8 minggu hingga 16 minggu kehamilan.
Karena sipilis disebabkan oleh kuman (bakteri), penyakit ini mudah diobati dengan pengobatan antibiotik.
Pengobatan antibiotik intravena adalah pengobatan biasa. Metode pengobatan lain dapat membunuh kuman (bakteri) dan mencegah penyakit berkembang lebih jauh.
Pengobatan intravena diberikan secara intramuskular (IM), biasanya ke bokong. Dosis tunggal dapat diberikan untuk sipilis primer dan sipilis sekunder.
Tahap selanjutnya kemungkinan memerlukan lebih dengan interval setiap minggunya.
Neurosifilis biasanya membutuhkan dosis setiap hari nya yang lebih sering selama beberapa minggu.
Pengobatan antibiotik lain terkadang akan berguna jika alergi muncul. Jika melakukan hubungan seksual yang aman dan selalu menggunakan kondom, risiko terkena sipilis (dan IMS lainnya) sangat jauh berkurang.
Namun, kondom tidak memberikan perlindungan yang lengkap, karena luka sipilis terkadang bisa berada pada area yang tidak tercakup oleh kondom.
Jika menduga bahwa menderita sipilis atau IMS lain, konsultasikan segera dengan dokter.
Agar bisa mendapat pengobatan lebih awal, sehingga sipilis bisa langsung terobati tanpa menunggu bertambah parah.
Sumber: Klinik Apollo Jakarta - https://klinikapollojakarta.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H