Aku menulis ini dalam keadaan pusing.
Kepala berputar serasa pelanting.
Mual menghampiri menanti keluar.
Merontokkan garis batas sabar.
Candaan yang datang masuk menjadi beban.
Menciptakan pikiran berlebihan.
Kembali aku bertemu dengan teman lama.
Dia mulai menyapa di saat gulana.
Dia pun mulai bertanya
"Maukah kamu kembali? Aku sudah rindu."
Aku mulai dilema.
Ingin aku bunuh dia.
Itu hanyalah percuma.
Apakah ini sudah menjadi bagian dari diri?
Apakah harus aku rela ini terjadi?
Haruskah aku bersamanya sampai mati?
Berputar sampai berhenti.
Gresik, 20 Maret 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H