Ketika itu musim bercinta Ada peri terusir dari surga Binar matanya kerling aurora Bau mulutnya aroma hutan cemara Di tubuhnya balutan ribuan pelangi Di suaranya alunan kidung kinanti Ketika itu musim bercinta Ada peri terusir dari surga Bumi dipijak penuh birahi Langit dijunjung sarat asmara Dahan-dahan rentang ingin merengkuh Kuncup-kuncup rekah hendak mencumbu Ketika itulah ketulusan cinta dipersembahkan Ketika itulah puluhan bidadari mati terbelenggu cemburu Wajah mentari merah padam Raut rembulan jadi kusam Panen raya tertunda di penghujung musim Hingga akhirnya... Halilintar merobek-robek angkasa Gerombolan awan hitam berduyun memendam hujan Di puncak bukit, seorang pecinta tegak menentang cakrawala Di lembaran mega, kilat mengguratkan pesan rahasia Sang peri ternyata jelmaan siluman katak yang bersekutu dengan iblis betina di neraka (Sang Dokterandes - Feb 2005)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI