Mohon tunggu...
Dokter Kusmanto
Dokter Kusmanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - .

.

Selanjutnya

Tutup

Nature

TIM Detektif Kompasiana Lebih Super dari Superkomputer

23 November 2011   21:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:17 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

[caption id="attachment_145392" align="alignleft" width="300" caption="TIM yang sedang membangun super komputer. Foto sumber google.com"][/caption] . Superkomputeradalah sebuah komputer yang memimpin di dunia dalam kapasitas proses, terutama kecepatan penghitungan. (Sumber Wikipedia) Saya mengenal komputer sejak sekitar tahun 1980 an dan mulai sangat tertarik memahami perangkat lunak dan perangkat kerasnya sejak sekitar tahun 1983an. . Dengan basis pengetahuan saya tersebut, maka saya mampu memberikan ilmu saya untuk mengajar di perguruan tinggu di Indonesia pada tahun sekitar 1991an sampai sekitar tahun 1994an. . Saat itu dunia computer masih sangat sederharna dan banyak diantara kita yang masih memahaminya sebagai barang super hebat. Saya mendapatkan kesempatan untuk mengajarkan para sejawat maupun professor yang mulai memahami ilmu computer. Kadang kala pertanyaannya sederharna. Apakah komputer ini punya nama ? Apakah komputer ini bisa kasih tahu kita tanggal dan jam ? Makin hari perangkat kompurter makin kencang. Dibandingkan dulu yang pertama saya gunakan adalah kecepatan sekitar 1 MHz, sedangkan saat ini sudah sekitar 3 Ghz dengan Quad core (4 mesin). Gampangnya saja yah… sekitar 4 x 3 Ghz di bandingkan dulu 1 Mhz= 12.000 kali jaman dulu. Bila saja ribuan komputer saling gabung, maka kecepatannya sangat luar biasa, bisa sekitar 12.000.000 kali lebih cepat. Tentu saja secara realitas tidak bisa sekian cepat dan angka itu sebagai pemahaman sederharna saja. Contohnya berapa detik google.com cuma butuh waktu untuk mencarikan yang kita minta ? Dengan kecepatan yang luar bisa itu, manusia bisa membuat perangkat lunak yang lebih hebat lagi. Contohnya memutarFILM yang dulu terputus putus, sekarang sudah sangat halus di layar komputer. Mainan game online atau melalui jaringan antar komputer maka sangatlah cepat. Saat anak anak saya Markus dan Felix di sekitar tahun 1992an, mereka bermain dua lomputer balapan mobil bersama sama. Yah…. Balapan adu cepat dari dua komputer yang terhubung kabel jaringan. Di dalam perangkat lunaknya, banyak yang kita sebagai programmer bisa lakukan. Simulasi, database atau random atau aplikasi apapun. Selama logika nya ada, maka kita bisa buatkan softwarenya. Semakin hebat kita membuat programnya, maka semakin besar/panjangpula programnya. Sehingga ada keinginan manusia untuk membuat Intelegensia Buatan. Menurut Wikipedia: Kecerdasan Buatan(bahasa Inggris: Artificial IntelligenceatauAI) didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatuentitasbuatan. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (computer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. [caption id="attachment_145394" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi sel saraf otak yang saling terhubung dan berinteraksi. Seperti para kompasiana saling terhubung menukar database. (Sumber foto dari google.com)"][/caption] . Sedangkan perangkat keras computer tersebut seperti manusia juga, ada jantungnya (processor), ada memory jangka pendeknya (RAM), ada memory jangka panjangnya (Harddisk, driver atau USB), ada jaringan sarafnya (kabel), ada mulutnya (speaker), ada tanggannya (printer), ada matanya (scanner). Didalam system komputer supercepat terjadi koordinasi antara perangkat keras dan perangkat lunak yang sangat luar biasa cepatnya. Sehingga seolah olah komputer tersebut mampu berinteraksi dengan banyak kompurter diseluruh dunia. Mampu menentukan prioritas analisa. Contohnya seperti melawan pakar catur dengan kata lain “Komputer vs Manusia”. . . Dalam kenyataan yang dipublikasi oleh Radio China bahwa super computer tercepat dunia saat ini ada di China yang mampu berinteraksi dengan ribuan computer di berbagai lokasi yang berbeda dan membahas thema yang harus di analisa secara bersama sama. Lalu apa hubungan nya dengan TIM Detektif kompasiana ? Dalam artikel saya ini saya tidak membahas tentang siapa yang salah dan benar. Atau penasaran atau sirik. Tetapi saya ingin membagi pengetahuan tentang pola kerja komputer untuk kita lebih memahami dunia super computer. Dalam perjalanan berkawan, bercanda maupun berbagi pengalaman, maka terjadi hal yang wajar… yaitu berbagi pengalaman seperti yang saya lakukan ini, dengan artikel ini. Tanpa tidak disadari atau apapun juga, terjadi dugaan yang di sebut berita HOAX. Berita tidak menjadi HOAX bila saja tidak ada yang mulai mendeteksi. Artinya ada satu manusia (satu komputer) mendeteksi melalui sensornya. Seperti sensor panas atau sendor kecepatan. Tetapi dalam kasus HOAX ini, ada salah satu kompasiana yang sensor HOAX nya aktip. Tut.. tit… tut… Alarm… signal di tampilkan. Apakah itu benar HOAX, dia juga belum yakin…. Cuma sensor saja. Bisa saja seperti alarm mobil…. Salah signal….dan berbunyi alarm nya. Signal HOAX dianalisa lagi oleh komputer lainnya (kompasiana lainnya). Karena software ini bukan saja intelegensia buatan, tetapi nyata nyata intelegensia berakal budi. Beberepa detik…. Timbul analisa dari kompasiana kedua… signalnya juga HOAX… iya HOAX… HOAX. Terus makin banyak signal HOAX seperti bom atom meledak. Sama seperti teori energi Einstein. Cepat meluas di kalangan kompasiana. Dan terus dianalisa kritis oleh segenap super computer yang terlibat. Sudahpuluhan ribu supercomputer di kompasiana saling berinteraksi secara intensip. Terus analisa. Ada yang gagal dan ada juga yang bertambah tajam nalarnya. Itu akibat pertukaran database melalui jaringan. Melalui multi jaringan, seperti internet, HP maupun multimedia. HOAXBUKAN ? HOAX BUKAN ? Terus demikian… dan superkompurter berjalan terus…. Dan makin panas…. Karena itu jaman dulu pendingin supercomputer bukan dari mesin pendingin AC tetapi cairan nitrogen sebagai pendingin mesin. Bayangkan pakai cairan nitrogen… yang mampu mempunyai titik beku absolut. Dan itu digunakan untuk menurunkan panas yang ditimbulkan oleh komponen super computer. Kembali kepada judul artikel. Dalam menganalisa berita HOAX di kompasiana, ada seorang yang memulai start awal (pencetus) Ada admin yang sebagai menimbang nimbang kasus HOAX, selama admin belum yakin maka supercomputer (para kompasiana) terus menganalisa database dan terus diperbaharui lagi. Sama seperti kerja otak atau rohani. Ada yang mendorong dan ada pula yang mengerem. Ada yang pro HOAX dan ada yang kontra HOAX. Sampai akhirnya ada sukarelawan netral yang berkunjung untuk mengkonfirmasikan kebenaran berita ini. Setelah terbukti , dengan keyakinan sekian persen. Semaksimal keyakinannya. Dan selama belum yakin terus saja database di olah. Maka akhirnya admin sebagai pusat pengendali memberi signal, bahwa program selesai dianalisa. Artinya kasus HOAX yang belangkangan ini terjadi, ternyata kejadiannya sudah berjalan dari 2 tahun yang lalu. Tetapi 2 tahun yang lalu super computer kompasiana belum mempunyai kwantitas hardware yang memadai (belum ada sukarelawannya) maupun belum mempunyai software analisa yang handal. Atau juga database 2 tahun yang lalu kurang lengkap. Maka setelah 2 tahun, akhirnya TIM DETEKTIF (versi supercomputer) kompasiana berhasil menganalisa berita HOAX dan terbukti nyata. Memang hebat para penulis kompasiana. Mereka bisa saling mendukung TIM nya sendiri dan juga bisa menghukum dirinya sendiri. Sama seperti saraf manusia. Susunan saraf pusat manusia. Demikian banyaknya sel otak. Triliun sel neuron dalam otak kita. Ada yang mendorong sehingga manusia jadi lebih berani dan ada sel yang mengerem sehingga kita menjadi takut. Itulah yang disebut ada malaikat dan ada setan dalam tubuh kita. Dan saya salut atas prestasiautosimulasi dan multitasking maupun multiuser dalam kelompok penulis kompasiana. Semoga dikemudian hari hanya ada kejujuran dan keterbukaan dalam menulis data yang akurat sehingga kompasiana benar benar bermanfaat untuk para pengemarnya. Salam menulis dan salam kompasiana…. Janganlah… si Ana di kompas….. Tuttt titttt ngiiikkkk ngukkkk…..klik… (Itu bahasa komputer yang artinya salam kompasiana )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun