Mohon tunggu...
Dokter Kusmanto
Dokter Kusmanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - .

.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sang Dokter Ternyata Android!

9 Oktober 2011   03:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:10 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak kenal Android ? Remaja jaman sekarang pasti kenalandroid ? Saat ini saya tidak mengulas sistem operasi Android, tetapi saya menulis kemampuan Android. Dalam wikipedia bahwa Android artinya Robot yang menyerupai manusia tetapi tidak berjenis kelamin. Sinonimnya adalah Humanoid, Robot. Sekitar tahun 1984 saya masih kuliah kedokteran dan ter-obsesi kemampuan masa depan dalam bidang perangkat lunak. Istilah jaman itu adalah Intelegensia buatan. Dipercaya bahwa suatu waktu perangkat keras yang dilengkapi dengan perangkat lunak “ber-intelegensia”, akan mampu membantu manusia dalam segala bidang. Termasuk juga dunia kedokteran. Sejak itu saya berusaha memahami arti intelegensia buatan. Kemudian menulis database serta programnya sehingga komputer saya mampu memberikan daftar penyakitnya termasuk pengobatannya. . [caption id="attachment_135887" align="alignleft" width="300" caption="Sumber Gambar karikatur Jerman oleh Rainhold Loeffler"][/caption] Kesimpulan akhirnya harus sama seperti dokter. Untuk bisa seperti doktermaka komputer saya harus mempunyai database yang sangat akurat. Memang sungguh sulit membuat program komputer karena harus menganalisa data keluhan yang dicocokan terhadap database. Rumit yah ?..... tidaklah..... coba pahami contoh ini. Pasien menjelaskan : “Saya sakit pusing” Dokter berpikir : bisa mabok laut, perlu kaca mata, kepala nya terpukulatau pasien tersebut pusing karena tidak punya uang! Disinilah seninya seorang dokter saatmenganalisa penyakit sang pasien. Ternyata bisa bisa sang pasien hanya beralasan tidak mau kerja. Sehingga kunjungan ke dokterhanya ingin mendapatkan surat keterangan sakituntuk perusahaannya. . Ditahun itu saya butuh sekitar dua tahun lebih, untuk mencoba terus dan menyempurnakan terus. Akhirnya program yang buat di tahun 1984 telah mampu membuat dialog antara dokter dan komputer. Setelah beberapa kali pertanyaan yang dilontarkan oleh komputer dan dijawab oleh sang pasien, maka sang komputer mampu meminta data data bantuan dari laboratorium. Setelah data data dianggap memadai, program saya mampu menyajikan penyakitnya yang dalam kedokteran di sebut Diagnosa serta diferensial diagnosanya. Bila saja sudah mampu mendapatkan diagnosanya, maka nama nama obat serta dosisnya juga disajikan oleh komputer. Untuk membuat komputer menjadi lebih ber-intelegensia, maka saya tiap kali belajar textbook, data datanya segera dimasukkan kedalam server database. Sekitar 3 tahun berlalu sampai lah ditahun 1987 dan saya selesai kuliahnya dan saya sudah sebagai dokter. Dengan rasa bangga sebagai dokter lulusan jerman, maka saya segera pulang ke Tanah Air. Beberapa hari setiba dari Jerman, mulailah saya merakit komputer ber-intelegensia buatan saya itu. Lalu saya perlihatkan kepada ibu danayah saya. Oh... yah...Ayah saya juga seorang dokter. Beberapa saat langsung orang tua saya berkata “ada ada saja!..... disekolahkan bertahun tahun di Jerman, malah bikin robot!” . Buang saja itu robot, mana mungkin pasien mau berobat kepada robot? Dan Sejak itu di tahun 1987 sang komputer Apple IIe yang demikian terkenal diletakan sebagai pajangan dan lambat laun rusak dimakan usia. Ternyata benar..... ayah saya benar..... bahwa tidak mungkin intelegensis buatan akan mendunia dibidang kedokteran terutama berkomunikasi dengan sang pasien. Sebagai penutup, yakinkah Anda ? bahwa suatu waktu komputer sangat cepat menganalisa data dan mampu dilengkapi dengan berbagai bio-sensor , sehingga timbul lagi ide membuat “dokter “dari sistem Android ? Tetapi sebagai informasi saja bahwa perangkat ini tetap diteruskan dan diaplikasi pada dunia automotiv dan industri. Dan bisa pembaca temui di bengkel mobil mewah seperti BMW, Mercedes untuk mendeteksi kondisi mobinya sebelum di tangani oleh montirnya. Saat saya masih kuliah di jerman, pernah juga TIM khusus panggilan pasien bila ada serangan jantung, maka tim bermotor ini segera meluncur sangat cepat dan membuat rekam jantung pasien. Rekam jantung yang ber-intelegensia buatan ini mampu mengeluarkan saran saran untuk paramedis sambil menunggu mobil ambulans tiba. (tulisan ini ter-inspirasi dari tulisan Felix dengan judul : Siapkah Anda Menganggur Akibat otomatisasi Primitif? ) http://metro.kompasiana.com/2010/12/02/siapkah-anda-menganggur-akibat-otomatisasi-primitif/

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun