Mohon tunggu...
Dokter Kusmanto
Dokter Kusmanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - .

.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Emosi Mahasiswa, Salah Makan atau Salah Didik?

15 Maret 2012   12:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:00 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

.

Emosiadalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.
Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian.
Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.
http://id.wikipedia.org/wiki/Emosi

Sejak beberapa waktu kita sering melihat, mendengar dan membaca tentang perilaku mahasiswa.
Dari mulai kenakalan biasa sampai dengan kejahatan atau pengunaan narkoba.
.

.

Saat ini berita santer mengulas penurunan foto presiden RI yang notabene nya Simbol Negara RI.
Akibatnya beberapa mahasiswa di tangkap polisi ? Apa kata orang tua mereka ?
Apa kata dunia ? Apakah kita tidak malu ? atau malah kita bangga ?

Mereka tidak lagi mengungkapkan citra seni melalui atribut tetapi langsung menterjemahkannya di lapangan dalam bentuk pelampiasan energi.

Pasti mayoritas warga menilai bahwa sikap mahasiswa sudah tidak layak seperti itu.

.

Brutal, anarkis, tidak sopan santun atau bentuk ungkapan lainnya yang negatip terhadap mahasiswa.
Apa sesungguhnya yang terjadi pada mahasiswa ? Sehingga mahasiswa yang seharusnya mempunyai IQ tinggi dan EQ yang baik, ternyata berbeda sikap di lapangan ?

Apakah memang benar ? Hanya emosi karena tuntutan di DPR tidak di penuhi ?
Bila saja HANYA tuntutan tidak di penuhi maka bisa saja masalah utama nya BUKAN DI MATERI tuntutan, bisa bisa adalah karakter dasar sang mahasiswa yang sudah terbentuk sejak kecil.
Maka mungkin saja analisa psiko-analisa diperlukan untuk memahami sikap mahasiswa saat ini.
Artinya bisa di katakan;  mungkin saja mahasiswa saat ini tidak kuat terhadap stress akibat pendidikan dimasa kecilnya yang kurang serasi terkait dengan pendidikan keluarganya.

Dilain pihak bisa saja pendidikan dasar usia balita sampai remaja sudah sangat optimal.
Anggap saja orang tua mereka sudah mampu membentuk karakter emosionalnya, tetapi asupan dari lingkungan sudah mencemarkan fungsi fungsi kerja sel otaknya.

Pernah ada yang ingat ? kenapa bensin harus bebas timah hitam (timbal) ?
Kenapa pengemudi angkot atau bajaj cepat emosi ? Apakah hanya terlalu letih ?
Nyatanya ada efek negatip dari logam berat atau kadar CO, CO2, NOX ataupun sisa gas buang kendaraan bermotor.
Udara dan makanan yang tercemar membuat juga sikap manusia menjadi kasar dan emosional.

Lalu bagaimana berita berita tentang pencemaran binatang laut ?
Seperti kerang yang sangat tinggi nilai logam beratnya ?
Termasuk zat pewarna maupun bahan kemas yang kita gunakan tetapi sangat berbahaya terhadap susunan saraf pusat manusia ?

Tetapi apapun juga, pepatah jawa masih berlaku. Yaitu tentang Bibit, Bebet dan bobot yang sangat berperan dalam sikap mahasiswa di jaman digital ini.
Semua serba singkat dan cepat, demikian juga emosi yang cepat dan singkat, sehingga nilai IQ lebih diabaikan karena nilai EQ yang lebih dominan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun