[caption id="attachment_150975" align="alignleft" width="300" caption="Berita tanggal 21-12-2011, RI Semakin Sexy (Image dari google)"][/caption] Seksi adalah kata yang berasal dari Sex (seks), asal usul jenis kelamin (berkelamin). Sedangkan Sexy (seksi) adalah pemahaman tentang penampilan jenis kelamin nya. Baik itu wanita atau pria. Yah. sifat sifat yang sangat terkait dengan jenis kelamin nya. Bukan pakaian atau gerak liak liuk tubuh nya!, tetapi wanita yang lues dan cantik manis di lihatnya. Seperti penampilan seorang wanita yang anggun ! Kalimat diatas adalah cuplikan dari yang pernah saya tulis. Bila berita di metrotvnews.com tanggal 21 Desember 2011 berjudul RI Semakin Seksi, maka sewajarnya tanda tanda kejantanan sebuah negara akan di tampilkan. Semoga saja ibu Pertiwi kita, Republik Indonesia akan bangga melihatnya. . Dalam berita tersebut dijelaskan bahwa RI naik peringkatnya dimata dunia. Dengan kata lain, semakin sexy sebagai negara yang menarik untuk para investor. Dijelaskan pula bahwa Indonesia yang pernah sebagai macan Asia pada tahun1998, kembali berhasil diraih pada tahun ini. Thema inilah yang membuat saya tergugah untuk merenung dan menulis artikel ini. Kondisi Macan Asia telah kita raih kembali saat ini, tetapi saya ingin membandingan kondisi tahun 1991 dengan tahun 2011. Apakah kita masih ingat ?Sekitar tahun 1991, nilai UMR adalah sekitar Rp. 70.000,- (dahulu mengunakan UMR – upah minimal regional) Disaat itu perusahaan swasta ber-reputasi tinggi membayar salari untuk lulusan sarjana lokal hanya sekitar Rp. 700 ribu sampai satu juta rupiah. Sedangkan untuk sarjana lulusan luar negeri, salarinya sekitar 1 juta sampai 1,5 juta rupiah. Puji sukur bila seorang berpenghasilan Rp. 2,4 juta sebagai awal karier , karena orang tersebut termasuk yang beruntung. Tentu saja terkait pula dengan kemampuan orang tersebut. Artinya perbandingan UMR : sarjana lulusan lokal =70.000 : 1,0 juta s/d1,5 juta Secara perhitungan kasar perbandingannya adalah 1berbanding15-20. Satu sarjana senilai 15 sampai 20 pekerja kasar. Pada saat ini, di tahun 2011 ekuivalen nilai UMRsekitar satu juta rupiah. (Angkanya saya bulatkan saja) Sedangkan sarjanalulusan lokal salarinya berkisar antara Rp. 2,5 juta sampai 4 juta. Menggunakan rumusan yang sama maka perbandingannya Pekerja kasar dibanding sarjana berkisar 1 juta di banding 2,5 – 4 juta. Secara perhitungan kasarnya, perbandingan menjadi senilai 1berbanding2,5 - 4. Dengan kata lain, satu sarjana senilai 2,5 sampai 4 pekerja kasar. Dibandingkan tahun 1991, perbandingannya adalah  1 banding 15-20. Artinya jauh sangat berbeda antara sekarang dan tahun 1991. Kesimpulannya adalah: Perbedaan nilai salari yang sangat jauh dalam kurun waktu sekitar 20tahun saja. Maka jelas bahwa pekerja kasar telah menerima upah jauh lebih besar dari sepuluh tahun yang lalu. Sedangkan sarjana hanya menerima kenaikan upah sangat kecil dan tidak sebanding dengan pekerja kasar. Bila saja sekitar tahun 1991 seorang yang menerima salari Rp. 2,4 juta, maka ia bisa kredit rumah serta mobil tanpa mengurangi kualitas hidup keluarganya. Tetapi saat ini dengan gaji Rp 4 juta tetap saja tidak mampu mencukupi kualitas hidup keluarganya selain tidak mampu kredit rumah dan mobil. Dalam kasus daya beli ini dan bila dilihat sebagai kemampuan bertahan hidup para generasi muda, maka bisa dikatakan generasi muda sungguh hebat untuk mempertahankan kehidupan nya. Terutama gaya hidup di jaman modern ini. Generasi muda jaman saat ini lebih mampu menahan hasrat kebutuhan sekunder dan tertier nya. Sebagai kata penutup, tentu saja sangat ironis bila dikatakan generasi muda ini lebih hebat dengan daya beli yang jauh lebih rendah Semoga saja dengan kembalinya simbol macan Asia, mampu membuat kelayakan hidup generasi muda Indonesia menjadi lebih baik. Semoga generasi mudah terpacu untuk menghadapi masa depan yang lebih penuh dengan aneka tantangan.
